Batam Siap Menjadi Sentral E-Commerce

Bandara Hang Nadim Batam akan dikembangkan mendukung sentra UMKM dengan transaksi e-commerce.

BATAM – Pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim Batam, akan mendukung kegiatan industri, juga usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan kegiatanjual beli secara elektronik (e-commerce).

Dua titik yang sedang pengembangan itu, akan menjadi pintu utama atau sentral kargo e-commerce, sebagaimana rencana induk pengembangan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang (BBKT) tahun 2020-2045.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi tidak menampik rencana induk pengembangan KPBPB. Demikian dengan orientasi pengembangan Batuampar dan Hang Nadim, untuk mendukung kegiatan industri, pariwisata, dan e-commerce ke depan.

Dengan Batam sebagai hub logistik Internasional, untuk mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.

“Mari dukung untuk perubahan Batam menjadi semakin baik. Batam siap menjadi sentral e-commerce,” kata Rudi, belum lama ini di Batam, saat meninjau pembangunan infrastruktur jalan di Batam.

Disampaikan Rudi, perubahan Bandara Hang Nadim, dilakukan bersama Konsorsium PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya Tbk, akan mengubah ‎Hang Nadim sebagai logistics airport, akan membantu hubungan regional perdagangan e-commerce yang cepat dan efisien.

“Ke depan bandara akan ada perubahan-perubahan yang sangat drastis. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan jalan. Jalan tanah harus dilakukan pembangunan, untuk mendukung lalu lintas barang, mendukung kegiatan ekonomi,” tegas Rudi.

Rudi berharap, pengembangan Hang Nadim akan selesai tahun 2024. Di mana, BP Batam saat ini sedang mengajukan penambahan landasan pacu ke pusat.

“Kalau (rencana) itu sempurna, semua jalan keliling kawasan bandara harus sempurna. Kalau itu sempurna, wisatawan dari negara lain akan memberikan pandangan baik atas Batam,” harapnya.

Rudi mengungkapkan pengembangkan Batuampar yang juga menjadi bagian Batam e-commerce. Sehingga, ke depan pengembangan Batuampar akan memberikan omset atau pendapatan besar bagi warga Batam dan negara.

“Pelabuhan Batuampar kita kembangkan dan bangun di bawah Pak Syahril (Deputi IV Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin). Kita jadikan sebagai aset terbesar, (pelabuhan) untuk memberikan omset,” harapnya.

Pihaknya mendorong Batuampar, tidak hanya menjadi pintu masuk barang industri, yang memberikan pendapatan besar buat Batam. Namun, juga untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

“Agar pelabuhan memberi pemasukan besar. Pelabuhan sebegitu besar tapi pendapatan dari situ hanya Rp1 triliun. Kenapa kecil? Ekspor kawasan industri harus bisa dipercepat,” ujar Rudi.

Dalam percepatan pembangunan itu, Rudi mendorong pembangunan yang dilakukan BP dan Pemko Batam, terintegrasi dan sinergis. Sinergis dengan memberikan penguatan pembangunan infrastruktur di tangan BP Batam. Sedangkan penanganan Covid-19, lebih banyak di lakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

“Integrasi pembangunan yang dilakukan BP dan Pemko serta sinergis dua lembaga ini, akan mendongkrak investasi,” harap Rudi, yang saat ini juga menjabat Wali Kota Batam.

Skema Hub Logistik Hang Nadim

Masterplan pengembangan Hang Nadim, dilakukan dengan skema bisnis di atas lahan selus 1.763 hektate. Di mana, dilakukan pengembangan airport, logistic CBD, dan industri penerbangan.

Sebagai pengelola kawasan, BP Batam mengemban misi menumbuhkan kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi. Seperti sektor perdagangan, maritim, industri, perhubungan, perbankan, pariwisata, dan bidang lainnya.

Kemudian, disiapkan pengembangan logistic hub pergudangan, distribusi, added value service, dan halal hub. Selanjutnya, pengembangan industri penerbangan maintenance, repair, and overhaul (MRO) dan manufaktur komponen, suku cadang, dan pesawat.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengamati denah sentra UMKM dengan transaksi e-commerce di Bandara Hang Nadim Batam.

Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Hang Nadim dimaksud, untuk memenuhi kebutuhan permintaan layanan kebandarudaraan yang saat ini telah melebihi kapasitas.

Selain itu, pengembangan Bandara Hang Nadim juga ditujukan untuk mewujudkan rencana strategi jangka menengah Kota Batam, yaitu mewujudkan logistic aero city.

Melalui pembangunan bertahap, Bandara Hang Nadim diharapkan dapat memberikan layanan untuk 30 juta penumpang per tahun, 237 air traffic movement (ATM), dan volume kargo 190.000 MT pada tahun 2045.

Lingkup proyek (project scope), design, build, finance, operate and maintaine, yang secara spesifik, merenovasi dan memperluas terminal I, membangun terminal II, dan merelokasi terminal kargo. Selanjutnya, melakukan pengoperasian dan pemeliharaan bandara.

Pengembangan dimaksudkan, untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan di Bandara Hang Nadim. Meningkatkan daya saing Batam di sektor logistik dan perdagangan.

BP Batam bermaksud untuk mengembangkan kawasan logistic hub, yang dapat mengefisienkan biaya logistik bagi para pelaku usaha di Batam.

Pengembangan tersebut akan dibantu oleh konsorium Angkasa Pura (AP) I, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk melalui mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Bandara Hang Nadim Batam akan menjadi hub dan menjadi pusat untuk rute penerbangan ataupun kargo internasional. Pengembangan juga akan dilakukan terhadap kapasitas terminal untuk lebih banyak mengakomodasi pergerakan penumpang.

Pengembangan Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Batuampar, sebagai Batam e-commerce sejalan rencana induk pengembangan KPBPB BBKT tahun 2020-2045. Dengan fokus masing-masing area di antaranya, Batam difokuskan pada bidang hub logistik internasional (e-commerce), industri kedirgantaraan, industri light and valueable (high tech), industri digital dan kreatif, international trade and finance center, serta pariwisata. (KG/PAN)