JAKARTA – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut hingga saat ini biaya membangun ibu kota negara (IKN) belum dianggarkan. Bahkan sampai saat ini pun belum ada pembahasan anggaran ibu kota baru di tingkat kabinet
Dalam paparan pagu indikatif anggaran Kementerian PUPR 2022 yang totalnya mencapai Rp 100,46 triliun pun belum ada rencana kegiatan dan penganggaran untuk pembangunan ibu kota negara baru.
“Ini anggarannya juga belum ada, bahkan pagu indikatif 2022 ini sebenarnya ada catatan. Ini belum termasuk anggaran IKN, belum masuk anggaran food estate, belum masuk anggaran kawasan industri terpadu, itu catatan di SKB Kemenkeu dan Bappenas,” papar Basuki dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (2/6/2021).
“Tentang IKN ini memang kami siapkan softwarenya, kami tunggu pengesahan UU-nya beliau yang akan sampaikan, pak Presiden. Kami masih siapkan software desainnya, tapi nanti masih menunggu pengesahan UU-nya dari DPR,” ungkap Basuki.
Selain membuat desain dan perencanaan, Kementerian PUPR juga saat ini mulai menyiapkan untuk acara ground breaking ibu kota negara baru. Pihaknya akan menyiapkan Istana Negara, akses jalan, hingga alur drainase di ibu kota baru.
“IKN kami sedang siapkan ground breakingnya untuk istana, jalan, dan air, serta drainasenya,” ujar Basuki.
“Kita masukkan pemindahan ibu kota negara, kebutuhan Indonesia masa depan dengan mobilitas tinggi, demografi berubah dan kebutuhan lingkungan sustainable,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Banggar DPR RI dan BI, Senin (31/5/2021) lalu.
Sri Mulyani mengungkapkan pembangunan IKN baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bisa dilakukan dengan berbagai skema yang inovatif atau tidak melulu mengandalkan keuangan negara atau APBN.
“Kami akan terus jaga dan kawal dalam tingkat rasional dan reasonable jadi kebutuhan jangka menengah dan panjang terhadap kebutuhan pembangunan, pemulihan ekonomi nasional, serta konsolidasi fiskal,” ujar Sri Mulyani. (mk/dtk)
Be the first to comment on "Biaya Membangun Ibu Kota Negara Baru Belum Ada, Ini Kata Menteri PUPR"