BATAM – Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau (BNNP Kepri) berhasil mengungkap 1 kasus clandestine lab (pabrik gelap) pembuatan narkotika jenis sabu yang terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dengan barang bukti narkotika golongan I jenis sabu seberat bruto 5.032 gram dan cairan yang diduga prekusor narkotika yang digunakan untuk membuat narkotika.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNN Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) Petrus Reinhard Golose saat press conference pengungkapan kasus clandestein lab (pabrik gelap) pembuatan narkotika di Perumahan Sukajadi Batam, Kamis (21/7/2022).
Pada kasus ini petugas BNNP Kepri berhasil mengamankan 3 orang tersangka berinisial MS (43 tahun, WNA Malaysia) dan NS (47 tahun, WNI) dan AS (25 tahun, WNI).
“Yang diamankan saat ini ada 3 orang dengan 2 orang Warga Negara Indonesia dan 1 orang Warga malaysia yang merupakan mantan anggota kepolisian Malaysia PDRM,” jelasnya.
Pada kesempatan ini Kepala BNN Republik Indonesia juga mengapresiasi keseriusan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama BNNP Kepulauan Riau dalam menjalankan amanah Presiden RI terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika.
“Pengungkapan clandestine lab ini merupakan hasil yang luar biasa. Ini berkat dukungan dari Bapak Gubernur, BNNP Kepri, kepolisian serta masyarakat. Kita tidak main-main dalam pemberantasan narkoba dan para pelaku yang terlibat akan dihukum seberat beratnya,” ucapnya.
Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad turut mengapresiasi kinerja BNN RI dan BNNP Kepri yang bergerak cepat mengungkap kasus clandestine lab ini.
“Apresiasi kepada BNN dalam pengungkapan kasus ini. Tentunya masyarakat dengan kejadian seperti ini juga harus semakin waspada dan peka dengan lingkungan sekitar. Keikutsertaan masyarakat dalam memberikan informasi dan masukan kepada BNN sangatlah penting,” ucapnya.
Gubernur Ansar juga mengungkapkan bahwa bersama BNNP Kepri, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga punya program bersama in-line dengan program BNN Pusat bahwa sekarang pemerintah mendorong pembentukan desa-desa bersinar atau desa-desa bersih narkoba dan dalam waktu dekat juga akan dilaunching bersama program industri bersinar yaitu daerah industri yang bersih dan bebas narkoba.
“Jadi dalam hal pemberantasan narkoba ini, kita bersama BNN mencoba berkolaborasi bersama membuat program edukasi secara masif ke masyarakat karena bahaya narkoba ini bisa mengancam masa depan bangsa,” jelasnya. (KG/hum)