NATUNA – Bupati Natuna menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana (PBK) Provinsi Kepulauan Riau, tahun anggaran 2023 Untuk peningkatan sinergitas dan kalaborasi pencapaian program bangga kencana dalam percepatan penurunan angka stunting, di Hotel CK Tanjungpinang,!Rabu (1/2/2023).
Kegiatan tersebut langsung di hadiri oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Nopian Andusti yang di dampingi oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Dalam kesempatan tersebut, Nopian Andusti menyampaikan tentang penanganan angka stunting di Kepulauan Riau (Kepri) turun hingga mencapai 2,2 persen dari 17,6 persen menjadi 15,4 persen sehingga menjadikan daerah ini sebagai provinsi keempat terendah stunting se-Indonesia.
“Namun untuk target Nasional di tahun 2024 mendatang penurunan angkat stunting menjadi 14 persen. Dan saya yakin Provinsi Kepulauan Riau, bisa mengejar angka 1,4 persen lagi sehingga daerah ini dapat memenuhi target di bawah 10 persen. Proses penajaman perencanaan di tahun 2024 agar dapat menghasilkan program kerja yang lebih bagus dalam rangka menekan angka stunting di Kepri,” ujar Nopian Andusti.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada pemerintah daerah untuk memaksimalkan penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan pusat untuk penanganan stunting, sebab jika anggaran tidak digunakan maksimal akan dikembalikan ke pusat.
“Sayang sekali dananya harus dikembalikan, lebih baik kita gunakan untuk penanganan stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Natuna, Wan Siswandi juga menyampaikan bahwa program bangga kencana atau pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana merupakan upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat.
“Melalui Bangga Kencana ini, kita bersama semua saling berupaya untuk mewujudkan kualitas keluarga yang pada akhirnya bisa menjamin kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Natuna, agar dapat memiliki keunggulan dan daya saing yang mumpuni,” terang Wan Siswandi.
“Target dari bapak Presiden di tahun 2024 angka stunting harus turun ke 14 persen, maka dari itu kita harus kerja keras agar target itu bisa tercapai,” tambah Wan Siswandi.
Wan Siswandi juga mengatakan, sementara hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) stunting di Kabupaten Natuna pada tahun 2020 sebesar 11 persen dan terjadi peningkatan pada tahun 2021 sebesar 11,77 persen, sedangkan secara nasional Indonesia berada pada angka 17,8 persen.
“Apa yang sudah dilakukan oleh PKK Kabupaten, hendaknya juga dilakukan terus menerus oleh PKK kecamatan maupun desa. Bukan itu saja, keseriusan camat serta kepala desa terkait stunting ini juga harus menjadi perhatian khusus, sehingga target penurunan stunting dapat kita capai,” papar Wan Siswandi. (KG/IK)
You must be logged in to post a comment.