BATAM – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar daerah pemilihan (dapil) Kepri, Cen Sui Lan bertekad memberikan diskresinya (kebebasannya) sebagai Anggota Komisi V DPR RI untuk pembangunan jalan menuju destinasi pariwisata terpadu Golden City Bengkong.
Hal tersebut diutarakan Cen Sui Lan, saat reses melakukan kunjungan daerah pemilihan (kundapil) meninjau kawasan wisata terpadu Golden City Bengkong, Rabu (28/4/2021).
Dalam kundapil tersebut, Cen Sui Lan disambut pengusaha wisata travel yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Provinsi Kepri, dan pengusaha wisata terpadu Golden City Bengkong.
Sementara Cen Sui Lan membawa tim terdiri Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kepri Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahqn Rakyat (PUPR) Faisal, Kepala Perencana BPJN Provinsi Kepri Hendra, serta tenaga ahli DPR RI Victor Angsono, Agustar, dan Teddy Martus.
Diskresi Cen Sui Lan ini, sebagai keseriusan dirinya sebagai wakil rakyat Kepri di Senayan Jakarta untuk menarik APBN dalam bentuk program pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian Kepri umumnya dan Batam khususnya.
“Beberapa waktu lalu saya kan sudah menerima aspirasi dari Pengurus DPD ASITA Kepri untuk memperjuangkan pembukaan rute kapal pesiar ke Natuna, Anambas, dan Lingga. Kemudian membangun jalan menuju kawasan wisata terpadu Golden City Bengkong. Makanya kami tinjau dan bahas langsung di tempat,” ujar Cen Sui Lan, istri Raja Mustakim ini.
Dalam rapat tersebut, Cen Sui Lan meminta kepada BPJN Provinsi Kepri untuk menjelaskan status jalan menuju kawasan destinasi pariwisata Golden City Bengkong biar pengusaha wisata maupun pengelola wisata terpadu Golden City Bengkong tidak salah pengertian
Pihak BPJN Provinsi Kepri pun menjelaskan, jalan ke arah Golden City, baik dari arah Ocarina maupun dari Simpang Batuampar menuju Garama Bengkong, statusnya jalan tingkat kota.
“Tanggung jawab pembangunan dan pemeliharaannya adalah Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam,” ujar Faisal.
Baca Juga: Cen Sui Lan Salurkan Aspirasi Etnis Tionghoa, Minta BPJN Kepri Perbaiki Jalan Rumah Duka
“Kalau status jalan nasional, itu baru menjadi tanggung jawab BPJN Provinsi Kepri Ditjen Bina Marga. Kalau itu kewenangan dari Bu Cen Sui Lan menganggarkan di Komisi V,” sambung Faisal.
Kemudian, Cen Sui Lan memberikan solusi dengan memberikan diskresi (kebebasan) yang beliau miliki. Diskresi dibolehkan, jika program di suatu wilayah kepentingan ekonomi dan pengembangan wilayah sebagai destinasi pariwisata dengan inisiatif dari usulan sebagai Anggota DPR RI.
“Dengan penugasan untuk infrastruktur buat kabupaten atau kota atau provinsi, melalui program dana alokasi khusus (DAK) transfer daerah. Di Komisi V DPR RI melalui mitra kami Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR kami titipkan program tersebut,” jelas Cen Sui Lan.
Cen Sui Lan meminta kepada BPJN bersama Abi selaku pihak pengelola kawasan wisata terpadu Golden City Bengkong seluas 500 hektare ini, dibuakan master plan. Sehingga secara kajian akademis ada kegiatan pariwisata terpadu di kawasan Golden City. Karena, ini sangat mendukung sektor pertumbuhan ekonomi di Batam.
“Dari keadaan dan data-data destinasi pariwisata itu, bisa kita dukung pembangunan jalan, sebagai diskresi yang dimiliki,” ujar Cen Sui Lan.
Destinasi Dunia Golden City
Setelah rapat tersebut, Cen Sui Lan meninjau kawasan destinasi Golden City Bengkong bersama Abi, DPD ASITA Kepri, dan Kepala BPJN Kepri.
Dalam peninjauan tersebut, Abi menjelaskan, fasilitas yang ada di Golden City tak cuma perhotelan. Seperti Golden View Hotel, Golden Bay Hotel, dan Red Doorz Hotel. Tapi, juga tersedia restoran Golden Prawn 555 dan Golden Prawn 933.
Menariknya lagi, disediakan fasilitas penjualan kuliner dalam bentuk Pasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Golden City, disertai ratusan kios bagi UMKM. Swalayan Golden City, ratusan perumahan hingga yayasan marga Zhang.
Di kawasan Golden City ini pula, tersedia Woda Villa dan SPA, Masjid Cheng Hoo, Kapal Cheng Hoo, miniatur rumah adat Indonesia, Dino’s Gate. Juga tersedia kawasan pertokoan, arena permainan outdoor, kawasan pembangunan residensial.
Rombongan Cen Sui Lan meninjau lokasi bermain Dino’s Park di Golden City Batam. Bahkan disediakan tempat sport Golden City Go-Kart, badminton hall, futsal hall serta venue-venue lainnya. Seperti Batam Wakepark (Cable Ski) maupun flying fox. Bahkan saat ini, sedang dibangun pelabuhan feri Golden City.
“Ini memang pariwisata untuk market bagi turis asing. Tapi, kita tak menutup diri bagi kunjungan atau wisatawan dalam negeri,” ujar Abi, pengusaha Golden City yang memulai bisnis dari kuliner pariwisata tersebut.
Abi menambahkan, kawasan destinasi pariwisata Golden City Bengkong ini, merupakan kawasan destinasi wisata terpadu. Karena, kawasan Golden City dibangun bertaraf destinasi dunia. “Semuanya ada di sini,” sebutnya.
Apabila pandemi Covid-19 berakhir, Abi yakin, kawasan Golden City ini akan cepat bangkit. Karena, mayoritas tamu atau wisman (turis) yang datang dari Cina (Tiongkok), Korea, Taiwan, Singapura, dan Malaysia.
Dalam peninjauan kawasan destinasi Golden City turut hadir hadir Ketua DPD ASITA Provinsi Kepri Andika Lim. Serta pengurus ASITA Kepri lainnya seperti Simon Budi, Febri, Kadimin, Athiong, Anna, dan beberapa pengurus lainnya. (KG/PAN)
Be the first to comment on "Cen Sui Lan Gunakan Diskresi untuk Pembangunan Jalan ke Golden City Bengkong"