
Anggota DPR RI Fraksi Golkar dapil Kepri, Cen Sui Lan, menyampaikan penataan Pulau Penyengat secara terintegrasi, pada saat RDP Komisi V DPR RI dengan Kementerian PUPR, Senin (7/6/2021).
BATAM – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Golkar dapil Kepri, Cen Sui Lan, mendorong Pemprov Kepri dalam program penataan atau revitalisasi pariwisata Pulau Penyengat.
Penataan cagar budaya di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Provinsi Kepri mesti terintegrasi. Penataan cagar budaya nasional Pulau Penyengat ini, menelan biaya Rp200 miliar. Untuk kemajuan Kepri, kata Cen Sui Lan, dirinya siap mengawal pengucuran dana pusat.
Cen Sui Lan menyampaikan pernyataan itu saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Pejabat Eselon 1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI di Jakarta, Senin (7/6/2021).
Hadir dari RDP itu Sekjen, Irjen, BPSDM, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) dari Kementerian PUPR. RDP dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan.
Dalam RDP tersebut, Cen Sui Lan menegaskan, agar penataan cagar budaya di Pulau Penyengat dimasukan dalam perencanaan terintegrasi. Agar Pulau Penyengat sebagai cagar budaya nasional, menjadi destinasi wisata di Kepri yang benar-benar berkelas di level internasional.
Perencanaan pengembangan Pulau Penyengat mesti dilakukan secara menyeluruh. Baik konektivitas (sarana transportasi), sanitasi, air bersih, dan sisi keindahan, atau daya tariknya dapat diwujudkan.
“Dengan tetap menjaga nilai budaya, agar peninggalan bersejarah seperti Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat dan situs-situs pemakaman keturunan Raja-Raja Riau terjaga keasliannya,” ujar Cen Sui Lan.
Permintaan Cen Sui Lan dalam RDP itu disampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Mohd Zainal Fattah, yang juga sebagai Sektaris Jenderal Kementerian PUPR. RDP ini juga membahas evaluasi anggaran 2021 dan pagu indikatif tahun anggaran 2022.
Cen Sui Lan meminta kepada Kepala BPIW Kementerian PUPR, dengan memasukan
perencanaan program pembangunan Pulau Penyengat terintegasi, maka bisa ditindaklanjuti oleh Ditjen Ditjen yang ada di Kementerian PUPR.
“Sehingga kita dapat membangun secara terintegrasi dan proses pembangunannya bisa efektif dan efisien. Saya akan mengawal dan mendorong Dirjen-Dirjen untuk memasukan dalam program tahun anggaran 2022 ini,” ujar Cen Sui Lan.

Inilah situs sejarah cagar budaya nasional Pulau Penyengat.
Telan Rp200 Miliar Tata Penyengat
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan, Pemprov Kepri bakal mencari dana sekitar Rp200 miliar untuk mewujudkan program bertagline ‘Terpikat Pulau Penyengat’.
Program ini adalah hasil akhir dari kegiatan revitalisasi atau penataan cagar budaya di Pulau Penyengat, untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menjelaskan, rencana Provinsi Kepri bersama Kota Tanjungpinang yang akan merevitalisasi Pulau Penyengat, menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.
Pusat memprioritaskan Pulau Penyengat, karena merupakan pulau yang masuk dalam cagar budaya nasional. Di dalamnya ada situs sejarah yang perlu dijaga keasliannya. Sehingga, dalam melakukan revitalisasi perlu melibatkan banyak pihak.
“Beberapa sarana pendukung di Pulau Penyengat akan kita revitalisasi, tanpa mengubah situs cagar budaya yang ada. Karena itu, kita bertemu dengan para tokoh masyarakat di Penyengat, untuk membahas lebih lanjut tentang rencana tersebut,” kata Ansar Ahmad.
Pemprov Kepri, katanya, sudah melakukan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Nasional di Batu Sangkar Sumatera Barat, Konsultan Cagar Budaya dan beberapa Tim Cagar Budaya Kepulauan Riau.
Pemprov Kepri akan mengundang secara khusus pihak tersebut, ke Penyengat. Untuk memetakan situs-situs cagar budaya. Dengan demikian, program revitalisasi berjalan d
baik tanpa harus merusak situs cagar budaya yang ada.
“Diperkirakan, anggaran yang akan digunakan untuk program revitalisasi Pulau Penyengat itu, sebesar Rp200 miliar. Kita cari dan gunakan dana dari pemerintah pusat. Dengan anggaran tersebut, nantinya Pulau Penyengat kemilau di malam hari, dan begitu indah di siang hari,” ujar Ansar Ahmad, baru-baru ini.
Sebagai tindak lanjut program penataan Pulau Penyengat, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sudah memaparkan program tersebut kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Senin (24/5/2021) lalu. Di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Ansar Ahmad melaporkan persiapan rencana pembangunan mega proyek jembatan Batam-Bintan dan revitalisasi Pulau Penyengat.
Khusus penataan Pulau Penyengat, jelas Ansar Ahmad, Menteri PPN/Kepala Bappenas berpesan agar dikelola dengan konsep green island. Yaitu memperhatikan pengelolaan sistem persampahan, kendaraan yang ramah lingkungan dan penataan permukiman warga yang memperhatikan aspek-aspek tata kelola lingkungan yang baik. (KG/PAN)
You must be logged in to post a comment.