Disperindag Kepri Cari Penyebab Harga Minyak Goreng Naik

 

Foto ilustrasi

TANJUNG PINANG (Kepriglobal.com) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, Burhanuddin, memastikan akan mencari tahu penyebab utama kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di Provinsi Kepri.

“Kita akan turun langsung mengecek di lapangan, karena untuk kenaikan harga minyak goreng ini banyak faktor yang bisa mempengaruhi,” ujar Burhanuddin dirilis Kominfo.kepriprov.go.id di Tanjung Pinang, Kamis (21/10/2021).

Burhanuddin menuturkan, faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak goreng ini bisa dari kenaikan harga minyak dunia, ketersediaan stok minyak di gudang, pasokan minyak hingga harga sawit, dan lainnya.

“Sehingga kita akan selidiki dulu penyebabnya, setelah itu kita akan cari solusi,” tegas Burhanuddin.

Namun begitu, Burhanuddin memastikan kenaikan harga minyak goreng curah bisa dipastikan tidak akan melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500. Karena telah ada aturan yang ditetapkan pemerintah terkait hal itu.

“Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, beda-beda kemasan tentu harganya bervariasi. Tergantung dari produsennya, kita tidak bisa mengaturnya,” jelas Burhanuddin.

Sebelumnya, harga minyak goreng di sejumlah warung dan pasar swalayan di ibukota Provinsi Kepri, Tanjung Pinang mengalami kenaikan Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilo.

Kenaikan harga minyak goreng ini, telah meresahkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga untuk bahan masakan setiap hari. (kg/pan)

Discover more from Kepri Global

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading