BATAM – Puluhan paddler dari empat negara yang tergabung dalam Nongsa Paddle Club (NPC) tampak antusias menyambut eksibisi dayung perdana yang berlangsung di Nongsa Point Marina, Batam pada Rabu pagi (30/11).
Terlihat ketika salah seorang peserta yang berasal dari Hawaii, Amerika Serikat mengenakan pakaian bak kepala suku, lalu melafal mantra, doa, dan nyanyian, serta serangkaian ritual sebagai penanda dimulainya ajang sport tourism ini.
“Ini adalah start awal bagi Nongsa Paddle Club dan pertama di Indonesia dan kita sangat beruntung pada hari ini dengan hadirnya peserta dari empat negara, kita memiliki wonderful opportunity di Indonesia dengan wilayah yang luas. Ini adalah semacam olahraga air yang juga sangat baik bagi kesehatan serta mendidik masyarakat untuk mencintai dan menghormati laut,” papar Koordinator NPC, Graham kepada media.
NPC juga mendatangkan Danise dari Hungaria, yang kini berdomisili di Singapura untuk melatih sedikitnya 300 atlet dayung. Olahraga air dengan minat khusus ini diyakini akan terus berkembang khususnya di Batam di bawah manajemen Nongsa Point Marina.
Eksibisi ini juga dihadiri Direktur Eksekutif Batam Tourism Board (BTB), Edi Sutrisno didampingi Manager Nongsa Point Marina, Prakash Reddy pada saat pelepasan atlet menuju Pulau Puteri.
Menurut Prakash, event eksibisi tentang ocean canoe ini juga sebagai permulaan dari Singapore Ocean Cup yang akan berlangsung di Singapura pekan depan. “Jadi turis internasional datang dari Singapura untuk mengikuti event kali ini, ” ujarnya.
Prakash menerangkan kano berjumlah sembilan unit tersebut merupakan milik pribadi para peserta. Event kali ini menurutnya adalah titik balik dari Nongsa Point Marina untuk mengadakan kembali wisata bahari yang berfokus kepada lomba layar pada 20 Januari 2023 dengan tajuk “Nongsa Neptune Regatta” yang telah memasuki tahun ke-11 penyelengara setelah sebelumnya sempat istirahat dua tahun selama Covid -19.
Nongsa Neptune Regatta merupakan balapan perahu layar (yacht) yang melintasi sejumlah pulau di Kepulauan Riau hingga ke Kabupaten Lingga.
“Pada event tersebut kita akan coba memasukan kategori dayung kano ini, lalu jetski, dalam lomba layar mendatang,” ujarnya.
Pihaknya juga telah merencanakan promosi event tersebut untuk masyarakat seperti telah adanya training untuk layar atau sekolah sailing untuk usia anak-anak hingga dewasa.
Sementara itu, Direktur Eksekutif BTB, Edi Sutrisno, menyebut, ajang ini merupakan titik balik sport tourism pasca pandemi yang termasuk potensi dalam wisata bahari yang ada di Kepulauan Riau.
“Jadi ini momen bagus bagi kita membuka kembali wisata bahari , ini adalah eksibisi yang pertama. Kita harapkan bisa terus diadakan dengan jumlah peserta semakin banyak untuk tahun depan hal ini karena Kepri telah di proyeksikan sebagai gerbang wisata bahari Indonesia,”ujarnya.
Meskipun event ini hanya eksibisi , Edi melihat ada respon yang sangat baik karena kano atau kayak ini termasuk dalam kategori sport tourism minat khusus . Tujuannya tentu untuk mengeksplorasi lebih wilayah Kepulauan Kepri.
“Tentunya peserta sangat antusias dan fanatik dari teman-teman wisman dari negara seperti Singapura, Hawaii, Taiwan, Jepang, Korea, Singapura , dan Hungaria, kemudian terlibat juga dalam event kali ini instruktur kano tim dayung dari Singapura,” papar Edi. KG/R
You must be logged in to post a comment.