Evans Musik Indonesia Lestarikan Guzheng, Musik Tradisional Tionghoa yang Melegenda

BATAM – Salah satu musik tradisional Tionghoa yang sangat populer dan melegenda bernama Guzheng diperkenalkan secara luas kepada publik sempena Grand Opening Evans Musik Indonesia (Batam Guzheng Center), pada Jum’at (26/7/2024) di Batam.

Adalah Steve B. Evans, owner sekaligus instruktur Evans Musik Indonesia (EMI) mencoba menghidupkan genre musik tradisional yang disebut juga sebagai Kecapi Cina di Batam, karena potensi yang sangat besar dari kebutuhan masyarakat Tionghoa Batam untuk melestarikan musik leluhur mereka.

“Saya mencatat bahwa Tionghoa adalah etnis terbesar kedua di Batam, namun musik tradisionalnya kurang sekali. Kita ingin menghidupkan itu dan dimulai dari kecapi Guzheng ini,” ujar Steve, usai acara yang berlangsung di Ruko Anggrek Mas Center Blok B-03, Batam Center ini.

Dijelaskan Steve, sekolah musik khusus Guzheng telah dimulai setahun yang lalu dengan siswa dari berbagai umur mulai lima tahun hingga 53 tahun. EMI juga telah bekerjasama dengan salah satu international school, sebagai studi minat khusus.

EMI ke depannya kata Steve akan fokus mengajarkan pendidikan musik untuk usia dini, umur lima hingga tujuh tahun, dengan mempertimbangkan pada rentang usia tersebut pertumbuhan otak kanan dan kiri anak sedang seimbang. Selain Guzheng, EMI juga membuka kelas umum untuk instrumen seperti piano, gitar, bass, drum dan olah vokal.

“Salah satu murid vokal kita sudah mengeluarkan single album yang kita produksi sendiri, namanya Gremita,” papar Steve yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) Kepulauan Riau ini.

Perkenalan Steve dengan Guzheng sudah berlangsung sangat lama, karena dirinya sejak belia sudah membaur dengan etnis Tionghoa. Ia telah memulai pencapaian sebagai musisi instrumental profesional sejak 25 tahun lalu, dan lebih banyak berkarier di Malaysia dan Singapura. EMI adalah sekolah musik yang ia rintis di Batam, berikutnya adalah Bali, yang tipikalnya sebagai kota turis dan antusiasme masyarakat Tionghoa-nya sama dengan Batam.

Steve dibantu oleh tim yang solid, salah satunya adalah Sumii Wen, Kepala Sekolah EMI, sekaligus instruktur dan artis Guzheng yang sudah berpengalaman perform di berbagai kota dan memiliki latar pendidikan akademi musik.

Grand Opening Evans Musik Indonesia (Batam Guzheng Center) dipandu oleh MC Dicky Larson, dihadiri khusus oleh Pendeta Steven dari Singapura untuk pembacaan doa. Acara dini dimeriahkan oleh pertunjukan Barongsai, Guzheng performance, dan band yang memikat. Dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Batam, Biyanto, kalangan pebisnis, dan wali murid, serta dipenuhi oleh puluhan apresiasi dari papan bunga.

Dari catatan redaksi, Guzheng atau Kecapi Cina ini merupakan salah satu alat musik tradisional Tionghoa yang paling diminati di segala zaman dan sudah ada sejak Dinasti Qin dan Han. Guzheng mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu sebagai kotak suara, di atasnya terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut ditempatkan pengganjal yang dapat digeser untuk menaikkan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-senar tersebut disetel pada nada pentatonis Tionghoa yang terdiri dari nada: do, re, mi, sol dan la. KG/R