Geliat Universitas Batam Kini

 

Penulis: Dr. Elli Widia.,S.Pd.,MM.Pd
Wakil Rektor 1 Universitas Batam.

KEPULAUAN Riau yang lebih popular dengan singkatan Kepri, merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara; Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di sebelah Timur; Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di Selatan; negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau di sebelah Barat.

Letak yang sangat strategis itu, membuat mata dunia tertuju pada negeri Melayu yang sarat dengan budaya yang kaya.

Selain itu, Kepulauan Riau termasuk Provinsi kepulauan di Indonesia, yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan kekayaan dan keindahan alam yang menjadi modal Kepulauan Riau berbeda dengan Provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa.

Kekayaan alam yang melimpah ini, harus dikelola dengan sebaiknya, agar bermanfaat bagi masyarakat Kepri sendiri. Tentu dalam hal ini, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, agar kekayaan alam tersebut dapat di manfaatkan dengan sebaiknya, untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat di Kepri.

Universitas Batam atau dikenal dengan Uniba, hadir untuk turut serta dalam pembangunan sumber daya manusia di Kepulauan Riau. Nama Uniba sudah sangat terkenal di Kepri khususnya di Batam.

Pendiri dan pendukung Yayasan Griya Husada, terpanggil untuk ikut serta dalam pembangunan sumber daya manusia di Kepri, dengan mendirikan suatu Universitas dengan nama Universitas Abulyatama berdasarkan Surat keputusan Pendirian dari Direktur Jenderal Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58/D/O/2000.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus unversitas, dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2000 oleh Bapak DR. Satryo Soemantri Brojonegoro selaku Direktur Jenderal Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang didampingi oleh Bapak DR. H. Rusli Bintang selaku Ketua Yayasan Griya Husada, dan Bapak Prof. Dr. H. M Nasir, sebagai Rektor Universitas Abulyatama diresmikan tanggal 26 Januari 2001 oleh Bapak Dr. A. Yahya Muhaimin, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Kemudian, Universitas Abulyatama berubah nama menjadi Universitas Batam berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nasional Republik Indonesia Nomor 242/D/O/200, tanggal 16 November 2001, setelah mendapat surat rekomendasi persetujuan dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah X untuk Wilayah Sumbar – Riau dan Jambi, dengan Rektornya adalah Prof. Chainur Arrasjid, SH. Sekarang Rektor Universitas Batam Dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Chabullah Wibisono. MM.

Universitas Batam memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ekonomi dengan 21 program studi (prodi) yang beragam. Universitas Batam satu-satunya Universitas yang memiliki program doktoral yaitu S3 MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia).

Program Studi yang terdapat di Universitas Batam, merupakan program studi yang unggul dan banyak diminati masyarakat Batam khususnya dan Kepri pada umumnya.

Universitas Batam juga memiliki program studi yang terbaru yaitu MPW (magister perencanaan wilayah), program studi yang di bawah Fakultas Teknik ini, merupakan program studi langka di Kepulauan Riau, hanya ada di Universitas Batam.

Universitas Batam saat ini, juga sedang giat melaksanakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi yaitu dengan melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Karena itulah, beberapa doktor dari berbagai disiplin ilmu di Uniba membuat sebuah tim kajian untuk mengaplikasikan tri dharma perguruan tinggi terdiri dari enam orang doktor yaitu: Dr. Angelina Eleonora Rumengan.,S.Kom.,MM.Si sebagai Ketua, Dr.Bambang Sastriawan.,SE.,MM, Sebagai Wakil Ketua, Dr. Mohamad Gita Indrawan.,ST.,MM., sebagai Anggota, Dr. Elli Widia.,S.Pd.,MM.Pd, sebagai Anggota, Dr. Yuanita FD Sidabutar.,ST.,M.Si, Malahayati Rusli Bintang.,BSc.,MPH, sebagai Anggota.

Tim kajian penelitian Uniba hadir di bawah payung LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) yang di ketuai langsung oleh Wakil Rektor II Universitas Batam yaitu ibu Dr. Angelina Eleonora Rumengan, S.Kom.,MM.Si. Tim Kajian Penelitian Uniba melaksanakan penelitian di dua desa di Nongsa, Batu Besar. Dua desa tersebut yaitu Kampung Jabi dan Kampung Melayu.

Tim Penelitian Uniba beberapa waktu lalu sudah melaksanakan survei lokasi dan audiensi di kantor kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa. Ibarat gayung bersambut tim Kajian Penelitian Uniba disambut baik dan pihak kelurahan siap membantu apapun yang dibutuhkan tim untuk penelitian.

Tim kajian Penelitian Uniba akan melaksanakan penelitian di dua desa tersebut, akan dimulai bulan Juli 2021 ini, saling kerja sama dengan pihak terkait merupakan langkah yang harus dilaukukan agar proses penelitian ini bisa berjalan dengan lancar.

Tim Kajian Penelitian Uniba yang tergabung dari beberapa disiplin ilmu ini, akan berkolaborasi untuk dapat menemukan permasalahan-permasalahan yang ada dan memberi solusi serta masukan-masukan yang bersifat membangun untuk masyarakat di dua desa tersebut.

Ibarat kata pepatah ”di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.” Kata pepatah ini mengandung makna yang sangat dalam, mengharuskan kita untuk mencintai di mana daerah tempat kita mengabdi.

Jiwa terasa terpanggil untuk berbuat yang terbaik, dan menebarkan kebaikan dengan berbagi ilmu kepada masyarakat yang ada di dua desa tersebut. Semoga kehadiran Tim Kajian Penelitian Uniba dapat menebarkan manfaat, serta menemukan solusi-solusi perbaikan untuk pembangunan sumber daya manusia di dua desa di Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam. ***