Gereja Katolik St Maria Karunia Bakti Mengkait Diresmikan

Prosesi peresmian Gereja Katolik St Maria Karunia Bakti Mengkait. (Foto:ist)

ANAMBAS – Ratusan umat Katolik dari seluruh penjuru wilayah, Kabupaten Kepulauan Anambas berduyun-duyun datang ke Gereja Katolik ST.Maria Karunia Bakti yang terletak di Dusun Teluk Tanjung, Desa Mengkait, untuk memanjatkan doa sebagai ucapan syukur atas selesainya pembangunan kegiatan ibadah umat Katolik dan selanjutnya diresmikan di Kecamatan Siantan Selatan itu, Senin (02/05/2022).

Kegiatan itu diawali iringan-iringan pompong nelayan dalam penyambutan dan penjemputan Uskup beserta rombongan di Pelabuhan Desa Mengkait.

Penyambutan selamat datang kepada Uskup dan rombongan dengan pemakaian Atribut Suku Laut dan pengalungan karangan bunga kepada Uskup Adrianus Sunarko,OFM oleh Koorwil dan Pembina Yayasan ‘VENIADEY’ yang diwakilkan oleh saudara Albertus dan Tim Arsitek Studio Lawang yang diwakilkan Bapak Patrisius Marvin serta para donatur.

Kemudian pembukaan palang pintu dengan arak-arakan Uskup beserta rombongan ke lokasi peresmian diiringi musik, tari topeng dan penaburan beras kuning.

Selanjutnya prosesi tepuk tepung tawar (buang sial/tolak bala), pemotongan tumpeng, penyerahan kunci gereja, pemotongan tali pita, Misa bersama Uskup dan rombongan.

Sementara itu, Pastor paroki Stella Maris-Tarempa, RD. Sesar Liwun berharap kepada umat agar menjaga dan merawat gereja yang baru dibangun ini. Karena Gereja Katolik ST.Maria Karunia Bakti bukan sekedar gereja sebagai bangunan fisik tetapi lebih dari itu, gereja sebagai kesatuan umat yang semakin hari semakin kokoh dengan imannya.

“Dengan mengangkat kearifan lokal gereja nelayan ini dibangun. Untuk itu, saya harapkan umat semakin menyatu dalam iman dan di kehidupan sehari-hari,” harap Pastor paroki Stella Maris-Tarempa, RD. Sesar Liwun.

Ia juga mengatakan, selain sebagai sarana ibadah tujuan dibangun gereja ini juga untuk mengkolaborasi dan ingin mengangkat pulau Mengkait sebagai salah satu tujuan wisata sebagai desa nelayan tertua dan wisata religi dengan keunikan bangunan gereja yang baru ini.

“Dengan keunikan bangunan gereja ini, kita ingin mengangkat pulau Mengkait sebagai desa nelayan tertua dan menjadikan wisata religi.
Karena pulau mengkait sebagai salah satu tujuan destinasi wisata Kabupaten Kepulauan Anambas,” ujar RD. Sesar Liwun.

Untuk diketahui, pembangunan Gereja Katolik ST.Maria Karunia Bakti Mengkait ini merupakan hasil gotong royong umat/jemaat gereja itu sendiri, dari mulai pikul batu, pasir, semen dan keramik serta kayu dikerjakan secara gotong-royong, bahu-membahu dari ujung pelabuhan hingga sampai ke puncak lokasi gereja tanpa ada donasi dari pihak lainnya.(KG/WNY)