BATAM – Prestasi Badan Pengusahaan (BP) Batam pada tahun kinerja 2020 menarik investor, boleh diacungi jempol. Meski tahun 2020 terkendala pandemi Covid-19, investasi di Batam melebihi target yang ditetapkan Rp14,6 triliun mampu tercapai hingga Rp22,3 triliun atau 152 persen.
Hal ini dikatakan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar kepada wartawan di BP Batam, Jumat (7/5/2021).
Dendi mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun tantangan untuk seluruh negara di dunia.Tercatat, hanya China dan Vietnam yang berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif. Sedangkan ratusan negara lainnya, justru membukukan hasil sebaliknya. Demikian halnya dengan Batam tahun 2020 menyentuh angka pertumbuhan -2,55 persen.
“Walaupun angka itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, tapi tetap masih menjadi tantangan bagi Batam yang merupakan daerah investasi dengan status free trade zone (FTZ),” ujar Dendi.
Selama masa pandemi berlangsung, BP Batam kemudian mengambil beberapa langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing Batam, sebagai kawasan tujuan investasi internasional dan nasional.
Seperti beberapa prioritas pembangunan infrastruktur, seperti Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batuampar dan infrastruktur jalan, ditingkatkan dengan cepat.
“Kami juga terus meningkatkan hubungan dengan para investor internasional dengan meningkatkan kegiatan pemasaran yang efektif, melalui platform digital dan membuka Kantor Hubungan Ekonomi Internasional di Singapura,” terang Dendi.
Seluruh usaha tersebut, berbuah manis saat BP Batam mampu melampaui total target Investasi, dari yang semula ditargetkan Rp14,6 triliun mampu tercapai hingga Rp22,3 triliun atau 152 persen dari target 2020.
“Penanaman Modal Asing (PMA) berhasil mencapai Rp9,3 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil unggul mencapai Rp13 triliun. Ini tentu melebihi ekspektasi kita semua,” kata Dendi.
Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, dari data Realisasi investasi PMA berdasarkan negara pada 2020 masih dipimpin negara Singapura dengan nilai investasi 360,4 juta dolar AS dan 867 proyek.
Kemudian Luxembourg dengan nilai investasi 140,7 juta dolar AS dan 15 proyek, dan di posisi ketiga Jerman dengan nilai investasi 26,6 juta dolar AS dan 25 proyek.
“Total dari 34 negara yang berinvestasi di Batam, nilai investasinya sebesar 643 juta dolar AS dan 1.714 proyek. Ini harus kita jaga dan tingkatkan, agar capaian realisasi investasi di tahun 2021 semakin baik,” kata Dendi.
Sedangkan realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor pada 2020, sektor industri kimia dan farmasi merupakan penyumbang utama capaian realisasi investasi dan di posisi pertama dengan nilai investasi sebesar Rp4,2 triliun dan 33 proyek.
“Kemudian disusul sektor perumahan, kawasan ondustri dan perkantoran. Nilai investasinya Rp3,4 triliun dan 124 proyek, lalu di posisi ketiga sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp2,6 triliun dan 20 proyek. Untuk jumlah proyek terbanyak adalah sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah proyek 1.119,” lanjut Dendi.
Ia juga menambahkan, dengan meningkatnya realisasi investasi PMA, menunjukkan optimisme negara asing untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya Batam. Ini juga sekaligus menjadi pertanda kondusivitas iklim investasi di Batam yang baik.
“Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, didapati realisasi investasi asing Kota Batam mulai dari Tahun 2016-2020 mencapai angka 2,78 miliar dolar AS dan 4.369 proyek. Kita harapkan ini dapat meningkat di Tahun 2021,” kata Dendi. (KG/PAN)
Editor: tedjo
Be the first to comment on "Hebat, Meski Pandemi tapi Realisasi Investasi di Batam Tahun 2020 Lampaui Target 152 Persen"