Indonesia Negara Penuh Toleransi, Menghargai Perbedaan Tapi Menolak Penyimpangan

Ilustrasi. (foto:net)

Kesenjangan sosial di era modern saat ini menjadi peradaban yang dianggap biasa-biasa saja. Dimana secara sosial kemanusiaan dapat diterima akan tetapi secara tatanan ajaran agama tidak dibenarkan.

Tidak heran kesenjangan sosial yang sangat bertentangan di masyarakat seperti pasangan LGBT (Lesbi, Gay, Bisexual, Transgender) atau pasangan sesama jenis tidak sungkan-sungkan mengunggah atau mempublikasikan di media sosial atau langsung menunjukkan di masyarakat umum bahwa dirinya LGBT atau gay.

Jelas jelas Allah SWT melaknat (mengazab) dan memusnahkan kaum shodom pada jaman Nabi Luth karena berhubungan sesama jenis.

“Sangat menyedihkan sekali di saat keburukan dipromosikan luas, sementara kebenaran dan kebaikan malah diejek dan dibully, smart itu cerdas, cerdas itu memikirkan akhirat dengan manfaatin dunia, bukan jual akhirat untuk kepentingan dunia,” kata Ustadz Felix Siauw.

Jika kalian menganggap LGBT biasa dan bukan masalah, kalian salah. Jangan sampai menganggap hal seperti ini menjadi hal biasa bahkan sepele. Ini wabah, jangan sampai meluas. Sudah saatnya pemerintah merehabilitasi dan membina kaum LGBT, jika enggan dibina, maka patut dibinasakan. Jangan hinakan kodratmu selaku makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari yang lain.

Nasib generasi sekarang maupun berikutnya di tangan kita. Support orang-orang yang sabar, sadar dan menginginkan kebaikan, butuh aturan yang mengatur agar hukum politik media juga bergerak menjadi filternya, Islam sudah mengatur tentang semua itu.

Hal ini jelas meresahkan apalagi dikhawatirkan membuat pola pikir anak-anak, dimana zaman sudah semakin canggih dan sekarang ini yang memiliki smartphone bukan hanya orang dewasa dan orangtua tetapi juga anak-anak.

Sangat heran dengan netizen-netizen sekarang, seolah-olah LGBT itu adalah hal biasa bahkan jadi tontonan di sosial media, tapi kalau tidak mau kaum mereka dinormalisasi di indonesia ya jangan dikasih panggung.

Hewan saja masih memilih yang beda jenis sebagai pasangannya, ini manusia diberi akal pikiran kok malah bangga punya pasangan sejenis yang lebih sakit lagi yang masih mendukung dan memaklumi mereka.

Lesbi, Gay, Bisexual, Transgender adalah agenda yang sedang dijalankan oleh sistem New World Order.

Homoseksual dan lesbian bukanlah suatu takdir bagi seseorang, melainkan hanyalah penyakit yang harus diobati, hilangkan sifat gampang kagum terhadap sesuatu yang merusak, lakukan dengan benar. Penyakit itu diobati, bukan diorbitkan apalagi sampai diidolakan’

LGBT itu ketidaknormalan yang harus diobati bukan dibiarkan dengan dalih toleransi. Meskipun itu bawaan lahir.

* Penulis Kartini Nuransyah

Mahasiswi Semester 4, Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Karimun