Investor Bidik 197 Hektar Pasir di Pengadah, Bupati Natuna : Belum Ada Pemberitahuan ke Pemda

Ilustrasi

NATUNA – Gonjang-ganjing akan masuknya investor tambang pasir kuarsa ke Kabupaten Natuna, tengah menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat.

Kabarnya, sejumlah perusahaan sedang bermanuver melakukan pemetaan terhadap zona yang berpotensi mengandung silika, khususnya di pulau Bunguran besar.

Salah satu lokasi yang menjadi incaran para investor tersebut yakni di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut. Bahkan, ditengarai masyarakat telah menjual lahan kepada calon investor?.

Kepala Desa Pengadah Muhtar Harun mengakui, belum lama ini pihak investor dari Batam telah melakukan survey lokasi pasir di kampungnya tersebut.

Namun demikian, ia menampik kalau telah terjadi transaksi jual beli antar masyarakat dengan perusahaan. Sampai sekarang tak satupun lokasi yang digarap lantaran belum ada kesepakatan.

Sambungnya, potensi pasir kuarsa di Pengadah mencapai 197 hektar. Apabila terwujud, akan dapat membantu perekonomian masyarakat dengan bekerja di penambangan tersebut.

“Kemarin pihak perusahaan dari Batam sudah melakukan survey lokasi pasir itu. Mereka menawar dengan harga Rp 2 ribu per meter”, ujarnya kepada media ini, Selasa (04/01/2022).

Bupati Natuna Wan Siswandi.(foto:nang)

Sementara itu Bupati Natuna Wan Siswandi saat dikonfirmasi mengatakan, keberadaan investor tambang pasir tersebut belum jelas. Pasalnya, hingga sekarang belum ada pemberitahuan kepada pemerintah daerah.

“Saya tidak bisa jawab kalau masalah itu, kenapa, karena sampai hari ini belum ada yang menyampaikan ke kita”, ujarnya di gedung Sri Serindit, Senin (03/01/2022).

Ia juga mendengar desas-desus adanya masyarakat yang menjual lahan kepada pihak tertentu. Namun ditegaskannya, bahwa kewenangan pertambangan ada di tingkat provinsi dan kementerian.

“Tapi saya tidak mendapat pemberitahuan secara resmi, makanya saya anggap ini masih dalam proses”.(ky/zani)