Membuat Seni Grafis dengan Menggunakan Pelepah Pisang

Salah satu karya seni grafis dengan menggunakan pelepah pisang. (foto:ist)

ANAMBAS – Seni memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, sering kali seni masuk ke dalam benda-benda yang dipakai manusia sehari-hari. Misalnya saja motif pada baju yang ternyata adalah bagian dari seni grafis.

Seni grafis merupakan satu di antara cabang seni rupa yang terbilang modern karena proses pembuatanya memanfaatkan teknologi komputer yang canggih. Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak, di mana kata grafis berasal dari bahasa Yunani grafhein, yang berarti menulis atau menggambar.

Secara umum, pengertian seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi atau disebut dengan ‘dwimatra’, yang menghasilkan produk-produk modern dalam berbagai media menggunakan teknik cetak maupun printing.

Fungsi seni grafis, sebagai media ekspresi, media apresiasi seni, menyampaikan pesan, media promosi, menyalurkan hobi, sebagai tambahan penghasilan, sebagai pelengkap keindahan karya seni. Adapun contoh seni grafis adalah banner, poster, sablon dan stempel.
Jenis seni grafis diantaranya adalah Teknik Cetak Saring (Silkscreen), Teknik Cetak Datar (Lithography), Teknik Cetak Tinggi (Woodcut), Teknik Cetak Dalam (Intaglio), Teknik Cetak Foto, Teknik Cetak Kolagrafi, Teknik Cetak Stensil.

Di SMP Negeri 2 Siantan siswa siswi kelas IX sangat bersemangat untuk membuat karya seni grafis dengan menggunakan pelepah pisang hingga bisa membuat gambar yang begitu indah. Seni grafis yang dibuat siswa siswi SMP Negeri 2 Siantan ini merupakan materi yang paling disukai oleh siswa kelas IX, karena disini mereka bisa mengembangkan bakatnya dalam berkarya dibidang seni grafis.

Jenis seni grafis yang mereka buat kebanyakan termasuk ke jenis seni grafis cetak tinggi ( woodcut) artinya ragam karya seni grafis yang proses pembuatanya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol karet. Setelah itu, hasilnya di cetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya.

Dengan menggunakan cetakan dari bahan yang dicungkil, sehingga permukaan medianya akan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang memiliki permukaan yang tinggi akan dilumuri dengan tinta cetak menggunakan alat rol karet. Kemudian dicetak lagi dengan menekannya menggunakan tangan maupun mesin cetak pada lembaran kertas, sehingga akan membentuk gambar yang sesuai dengan cetakan sebelumnya.

Alat dan bahan yang dipakai adalah sebagai berikut:
Bahan alam (seperti pelepah pisang, ketela, wortel) untuk membuat alat cetakan;
Tinta atau cat air sebagai pewarna;
Bantalan gabus untuk meletakkan pewarna;
Kain untuk melapisi bantalan (gabus) serta membersihkan cipratan tinta;
Pisau/cutter untuk memotong dan mendesain gambar atau tulisan;
Buku gambar A4 sebagai media untuk melihat hasil cetakan.

Cara membuat cetak tinggi:
Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Potong pelepah pisang atau bahan alam lain yang akan digunakan;
2. Ukir bagian bahan alam cetakan (pisang, wortel, ketela) menjadi bentuk tulisan ataupun gambar yang diinginkan dengan format terbalik;
3. Campur pewarna dengan air secukupnya sesuai dengan konsep warna yang diinginkan;
4. Letakkan (tuangkan) pewarna pada bantalan;
5. Beri warna salah satu sisi potongan pelepah pisang dengan menempelkannya pada bantalan;
Cetak pada buku gambar sesuai pola yang diinginkan (bisa dengan cara melingkar, persegi, segi tiga, dll.);
Jadilah karya seni cetak tinggi yang diinginkan.

Dengan materi seni grafis ini siswa siswi kelas IX SMP Negeri 2 Siantan banyak menghasilkan karya seni grafis yang beragam coraknya.

Penulis: Mayrika Yanti, S.Pd, Guru Seni Budaya SMPN 2 Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas