ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel gabungan kesiapsiagaan menghadapi bencana cuaca ekstrem yang berlangsung di lapangan apel Kantor Bupati, Senin (17/10/2022).
Hadir dalam apel gabungan tersebut Kepala OPD, FKPD, Kepala Kantor Kementerian Agama, Pengadilan Agama, BASARNAS, dan pimpinan bank.
Sementara peserta terdiri dari TNI/Polri, Tagana, Basarnas, BPBD, Satpol PP Damkar, Pramuka, Dishub LH, dan Dinkes PPKB Kabupaten Kepulauan Anambas.
Apel gabungan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra yang dalam pidatonya menyampaikan, bahwa wilayah negara kita ini sangat rawan terhadap ancaman bencana, khususnya bencana alam hidrometeorologi basah.
“Wilayah negara kita ini sangat rawan terhadap ancaman bencana, khususnya bencana alam hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi,” sebut Wan Zuhendra.
“Kabupaten Kepulauan Anambas yang secara geografis memilili 99 persen wilayah perairan, tentu tidak luput dari ancaman tersebut,” imbuhnya.
Wan Zuhendra juga menyampaikan, bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia mencatat sampai dengan tanggal 10 Oktober 2022, telah terjadi sebanyak 2.740 kejadian bencana di seluruh Indonesia yang sebagian besar diakibatkan oleh bencana banjir dan cuaca ekstrem yaitu sebanyak 1.967 kejadian alam.
Terkait hal itu, Wan Zuhendra menambahkan, dalam rangka memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh rasa aman dan mengurangi resiko bencana alam hidrometeorologis basah.
“Diperlukan langkah-langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan Desember tahun 2022 yang diperkirakan meningkat oleh Badan Meteorologis Klimatologi dan Geofisika dengan rataan curah hujan secara seporadis lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ucap Wan Zuhendra dalam pidatonya.
Selanjutnya, Wan Zuhendra juga mengingatkan dan menegaskan kembali beberapa arahan dari Kepala BNBP Republik Indonesia tentang langkah-langkah kesiapsiagaan yang dibutuhkan dalam menghadapi bencana alam dan cuaca ekstrem.
“Perlu saya ingatkan dan tegaskan kembali beberapa arahan dari Kepala BNBP Republik Indonesia tentang langkah-langkah kesiapsiagaan bencana alam yang dibutuhkan dalam menghadapi cuaca ekstrem yaitu:
1. Laksanakan koordinasi multipihak, antara pemerintah daerah, TNI/Polri, masyarakat, pelaku usaha, akademis dan media massa dalam identifikasi personel, peralatan dan kelengkapan serta sumber daya penanggulangan bencana alam yang dibutuhkan.
2. Segera laksanakan patroli susur sungai dan daerah-daerah rawan bencana untuk mengecek debit air dan memastikan tidak ada hambatan di daerah aliran sungai serta laksanakan gotong royong atau pembersihan sungai.
3. Menyiapkan jalur evakuasi berbasis keluarga di lokasi aman disekitar tempat tinggal, yang tentunya telah disepakati oleh aparatur desa, kelurahan dan masyarakat.
4. Bagi masyarakat yang tinggal disekitar lereng/dataran rendah jika terjadi hujan dengan intensitas lebat atau dengan durasi lebih dari 1 jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter agar melaksanakan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
5. Membiasakan melihat prakiraan cuaca dan kenali potensi bencana ditempat tinggal, tempat kerja dan sekolah.
6. Pengelola satuan pendidikan disemua jenjang agar dapat memperhatikan tiga pilar satuan aman bencana yaitu infrastruktur pendidikan yang aman bencana, pendidikan tentang kebencanaan dan menajemen kebencanaan sekolah.
7. Para orangtua dan walimurid agar senantiasa melakukan pemantauan dan koordinasi bersama pihak sekolah dalam implementasi satuan pendidikan aman bencana.
Wan Zuhendra juga berpesan dalam melaksanakan langkah-langkah yang telah dipersiapkan tersebut, diharapkan kepada semua dan lapisan masyarakat telah siap dan siaga dalam menghadapi ancaman bencana alam yang setiap saat dapat terjadi.
“Diharapkan kita semua dan lapisan masyarakat telah siap dan siaga dalam menghadapi ancaman bencana alam yang setiap saat dapat terjadi pada musim penghujan dan cuaca ekstrem yang akan datang. Selain itu jangan lupa untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar daerah yang kita cintai ini selalu diberikan perlindungan dam dijauhkan dari segala macam bencana,” tutup Wan Zuhendra. (KG/WNY)