Pemilik Sorum Menjerit, Penjualan Mobil Bekas Lesu Pasca Pemberlakuan PPKM

Bambang, salah satu owner jual beli mobil bekas di Batam

Bambang, salah satu owner jual beli mobil bekas di Batam

BATAM  – Kebijakan pemerintah untuk melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membawa dampak besar ke berbagai sektor industri, termasuk mobil bekas.

Antassalam salah satu pedagang mobil bekas di Batam mengatakan, hal tersebut tentu berpengaruh dan membuat mobil bekas sepi peminat lantaran terbatasnya daya beli masyarakat. 

“Mobil itu bukan kebutuhan yang pokok (mendesak), pasti berpengaruh,”kata pria berperawakan Arab ini.

Dia juga mengungkapkan penerapan PPKM darurat ini telah membuat penjualan mobil bekas menurun.

“Pastinya sekarang orang banyak yang nahan diri untuk membeli mobil karena mau lihat keadaan setelah diberlakukannya PPKM darurat,” jelas pria berperawakan Arab ini.

Sementara itu, owner salah satu showroom bekas di Batam Anto panggilan akrabnya, mengatakan melonjaknya kasus Covid-19 tidak kondusif untuk berbisnis.

“Situasi sangat tidak kondusif. Market berhenti,” tutur Anto kepada kepriglobal.com, Jumat (16/7/2021).

Untuk menjaga penjualan, Anto memaksimalkan media sosial untuk menawarkan mobil yang ia jual. Namun karena situasi PPKM di Batam, pergerakan dia juga dibatasi, jalan di Batam banyak yang ditutup, sehingga dia harus membuat temu janji dengan calon konsumen.

Anto, pemilik sorum mobil bekas di Batam

Selain itu, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan konsumen yang akan melihat mobil, Anto menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat.

“Kita tidak menyampingkan kesehatan juga melihat situasi sekarang. Protokol Kesehatan tetap kita laksanakan ketika bertemu konsumen,”terangnya.

Disaat yang bersamaan salah satu owner jual beli mobil bekas Batam Bambang juga mengeluhkan hal yang sama, PPKM ini menurut dia semakin membuat masyarakat semakin menjerit. Sektor usaha kelas menengah ke bawah banyak yang terpaksa gulung tikar akibat pemberlakuan jam buka dan tutup usaha.

“Bukan hanya kita yang menjerit, para pedagang lain juga saya lihat banyak yang menangis. Baru buka dagangan beberapa jam sudah disuruh tutup, kadang saya prihatin juga melihat kawan-kawan pedagang,”ujar Bambang.

Bambang dikenal sebagai sosok yang peduli dengan masyarakat kelas bawah, dengan adanya pemberlakuan PPKM ini, dia mengerti apa yang sedang dirasakan oleh masyarakat.

“Kadang tengah malam saya lapar susah cari makan, PPKM ini dampaknya luas, bukan hanya ekonomi saja, tapi tekanan batin juga. Jadi kita berharap jangan sampai PPKM ini hanya akan menambah beban masyarakat,”ungkapnya.

Bambang berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan PPKM tidak diperpanjang lagi sehingga ekonomi bisa kembali berjalan dengan baik. (ky/ir)