Percepat Travel Bubble Dibuka, Pemprov Kepri Minta Bandara dan Pelabuhan Siapkan Fasilitas TCM

 

Petugas medis Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RS BP) Batam membuka pelayanan tes antigen di Bandara Hang Nadim Batam.

TANJUNG PINANG (Kepriglobal.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri meminta seluruh bandara dan pelabuhan di wilayah Batam dan Bintan, mempersiapkan fasilitas tes cepat molekuler (TCM).

Khususnya di Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang  ditunjuk untuk melakukan pelayanan wisatawan mancanegara (wisman) dan pekerja migran Indonesia (PMI).

Kemudian, pelabuhan laut Nongsa, Batam untuk wisman dan PMi, pelabuhan Batam Centre melayani PMI, dan pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi melayani wisman.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi di Tanjungpinang, Senin (18/10/2021).

Menurut Junaidi, dengan kesiapan memiliki alat TCM tersebut, Provinsi Kepri telah dapat menerima kedatangan wisman.

“Jika PCR hasilnya harus menunggu hingga 8 jam, dengan TCM akan diketahui hasilnya hanya dalam waktu satu jam. Alat ini diminta harus segera disiapkan di setiap bandara dan pelabuhan yang telah ditunjuk,” ujar Junaidi dilansir Kominfo.kepriprov.go.id.

Namun, lanjut Junaidi hingga saat ini di Bandara Hang Nadim belum menyediakan alat TCM yang diperlukan tersebut.

“Hal tersebut menjadi syarat penting untuk program dibuka travel bubble ini. Untuk itu, kami meminta kelengkapan alat TCM di bandara Hang Nadim Batam untuk segera dipersiapkan,” jelas Junaidi.

Junaidi mengatakan, untuk menyukseskan program travel bubble yang diyakini akan mampu menjadi sumbu hidupnya kembali pariwisata di Kepri, diperlukan kerja sama semua pihak. Baik pemerintah kabupaten/ kota dan perangkat daerah terkait.

“Masing-masing bekerja sesuai kapasitasnya, berdasarkan tupoksi masing-masing. Untuk bandara, apa yang harus disiapkan agar segera dilakukan. Begitu juga di pelabuhan hingga ke area wisata yang menjadi tujuan. Jadi tidak ada siapa menunggu apa yang harus dibuat. Begitu pesan Gubernur,” kata Junaidi.

Sebagaimana diumumkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ada 19 negara yang nantinya diizinkan masuk ke Indonesia.

Negara-negara tersebut meliputi Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Daftar 19 negara yang masuk ke Indonesia ini hanya berlaku, khusus untuk penerbangan langsung ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri).

Untuk di Kepri, Bandara Hang Nadim yang berada di Kota Batam, dan satu lagi Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Untuk Bandara RHF Tanjungpinang, ujar Junaidi, saat ini General Manager (GM) Angkasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara di Bali, agar mengetahui pola dan prosedur yang dilakukan.

“Saya baru menghubungi GM-nya,  saat ini pihak Angkasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta. Mereka akan  ke Bandara di Bali, guna melihat langsung bagaimana prosedur dan kesiapan fasilitas di sana,” ucap Junaidi.

Pelaku perjalanan dari 19 negara tersebut di atas, dapat masuk ke Bali dan Kepri dengan syarat yang sudah disepakati. Seperti melampirkan bukti sudah melakukan vaksinasi lengkap, minimal 14 hari sebelum keberangkatan yang dibuat dalam Bahasa Inggris, serta memiliki hasil TCM sebagai pengganti PCR.

Setelah sampai ke Bali dan Kepri, wisman tersebut juga akan melakukan proses karantina agar lebih aman. (kg/pan)

Discover more from Kepri Global

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading