Satu Tahun Kepemimpinan, Wabup Anambas Luncurkan GASING

Wakil Bupati Kepulauan Anambas memberikan sambutan. (Foto:ist)

ANAMBAS – Gerakan Anambas Sehat dan Bebas Stunting (GASING) resmi diluncurkan Wakil Bupati Kepulauan Anambas Wan Zuhendra bertempat di gedung Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS), Minggu (13/3/2022).

Peluncuran GASING tersebut berpusat di Tarempa, serta dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan, kelurahan dan desa yang berada di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Berfoto bersama. (Foto:ist)

Persoalan stunting menjadi agenda pembangunan nasional, dan Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2022 menjadi salah satu lokasi khusus stunting bersama 154 kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Wan Zuhendra dalam sambutannya menjelaskan, upaya mencegah stunting sejak dini tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya sinergitas dan kolaborasi dari unsur-unsur yang ada, karena kebijakan dan upaya bersama dalam menangani stunting pada hari ini akan berpengaruh pada pembentukan generasi penerus dalam 20 hingga 30 tahun mendatang.

Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra membagikan bingkisan kepada lansia. (foto:ist)

“Saya tegaskan kembali terkait hal ini, bahwa intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan oleh sektor non kesehatan, maka dari itu kita butuh koordinasi untuk meningkatkan keberhasilan program ini,” jelasnya.

Dukungan dari koordinasi tersebut bisa melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, pemahaman stunting yang baik serta kepedulian masing-masing individu begitu juga masyarakat untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting.

Berfoto bersama Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra saat mengunjungi Posyandu Mawar di Kelurahan Tarempa. (Foto:ist)

“Pencegahan stunting memang berkaitan dengan sektor kesehatan, akan tetapi sosialisasi kepada masyarakat juga berperan dalam langkah kongkrit yang akan kita lakukan dalam program ini,” katanya.

Tak lupa ia juga berpesan kepada para camat agar memfasilitasi dan mengkoordinir setiap desa dan lurah, melalui kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar agar pola hidup sehat di Kabupaten Kepulauan Anambas terus disemarakkan.

Istri Bupati Kepulauan Anambas membagikan susu Anlene kepada lansia. (Foto:ist)

“Pesan saya, pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan mendapat alokasi anggaran sesuai tempat, seperti program kesehatan dan pendidikan. Selain itu para camat, kepala puskesmas serta kepala desa agar memastikan kegiatan pengukuran dan penimbangan balita di posyandu tetap berjalan dengan baik yang harapannya data stunting yang lebih valid diperoleh, sehingga aksi intervensi yang lebih konkrit bisa dilakukan,” pesannya.

Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra mengunjungi salah satu posyandu. (Foto:ist)

Stunting sendiri merupakan masalah kondisi fisik tidak biasa dari orang normal baik itu tinggi badan maupun kemampuan otak yang tidak maksimal, berakibat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar menjadi dibawah rata-rata, juga bisa berakibat pada prestasi anak di sekolah.

Foto bersama Wakil Bupati Wan Zuhendra saat mengunjungi Posyandu Nusa Indah, Desa Tarempa Timur. (Foto:ist)

Adapun beberapa program mencegah terjadinya stunting baik itu intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik seperti elaksanaan vaksinasi, pengukuran dan penimbangan balita di posyandu, pemberian vitamin A untuk balita, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan kekurangan energi kronis, peningkatan ketahanan pangan sebagai upaya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan angka makan sayur, pendidikan tentang pengasuhan anak melalui PAUD, sanitasi dan air bersih, serta Program Keluarga Harapan. (ADV/KG/WNY)