Tari Pengobatan Tetas

ANAMBAS – Menurut Edward Burnett Tylor (1832-19721), kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada setiap negara atau daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di Indonesia sangatlah banyak dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan dari masyarakat Indonesia, di mana dalam setiap gerakan tari memiliki filosofinya masing-masing. Seni tari akan selalu mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman.

Dalam mempersiapkan acara Ulang Tahun SMPN 2 Siantan pada bulan 10 Oktober 2022 Mayrika Yanti, S.Pd sebagai guru Seni Budaya di SMPN 2 Siantan menciptakan tarian yang diambil dari budaya masyarakat kabupaten kepulauan Anambas yaitu Pengobatan Tetas. Pengobatan tetas ini adalah warisan nenek moyang masyarakat kabupaten Kepulauan Anambas.

Pada dahulunya masyarakat Anambas jika ada yang sakit atau demam diobati dengan Pengobatan Tetas dan masih ada yang menggunakan Pengobatan Tetas ini sampai sekarang. Dalam Pengobatan Tetas ini pasien nantinya akan disuruh duduk dan seluruh tubuhnya akan digunting oleh dukun untuk membuang jaring penyakit yang ada ditubuhnya. Ritual pengobatan ini juga diperlukan asap kemenyan sebagai syarat pengobatan ini. Dari pengobatan inilah Mayrika Yanti, S.Pd menciptakan tari kreasi yang berjudul “Tari Pengobatan Tetas”.

Tari kreasi Pengobatan Tetas ini ditarikan oleh delapan orang penari perempuan, satu orang berperan sebagai dukun dan satu orang berperan sebagai pasien. Dalam tari pengobatan tetas ini juga digunakan asap tapi tidak pakai kemenyan dan digantikan dengan menggunakan sabut kelapa dan peralatan guntingnya digantikan dengan menggunakan gunting mianan.

Persiapan latihan tari pengobatan tetas ini memakan waktu 2 minggu unk berlatih dan alhamdulillah tarian ini sukses ditarikan dalam acara pentas seni HUT SMPN 2 Siantan pada bulan Oktober yang lalu.

Penulis: Mayrika Yanti, S.Pd

Guru Seni Budaya SMPN 2 Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas

Discover more from Kepri Global

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading