ANAMBAS – Permasalahan sinyal internet di Kabupaten Kepulauan Anambas seolah tak kunjung selesai. Pasalnya, hampir seluruh desa di Kecamatan Palmatak, Kute Siantan dan Siantan Tengah baru-baru ini mengalami keadaan sinyal ibaratkan rembulan (kadang ada) bahkan terkadang SOS (hilang total), padahal beberapa desa tersebut sangat dekat dengan Tower BTS penyedia layanan jaringan selular.
Kondisi seperti ini diketahui telah berlangsung kurang lebih 4 hari sejak Kamis (3/3/2022) lalu, sehingga keadaan ini membuat masyarakat mengeluh dikarenakan sinyal internet saat ini memang merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Sapik, salah satu warga Desa Ladan yang juga berprofesi sebagai kurir di salah satu jasa pengiriman di Palmatak menyampaikan keluhannya terkait hilangnya sinyal saat ini, yang mana selain tidak bisanya bekerja dan mendapatkan penghasilan, berkomunikasi pun saat ini tidak bisa.
“Saya kan kurir bang, ndok ade sinyal ya tak bise keje, nak hubungi pemilik barang atau siapapun ndok bise karena tak ade sinyal,” ucapnya dengan logat kental Melayu Anambas, Minggu (6/3/2022).
Hal senada juga dikatakan oleh Nita, warga Desa Candi yang mengalami kendala yang sama, ia yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan mencari tambahan uang dengan berjualan online merasakan dampak dari tidak adanya sinyal internet di daerahnya.
“Saya tetap terasa dampaknya, selain tak bisa berjualan online lagi, saya juga jadi susah untuk berkomunikasi, bukan saya saja yang merasakan ini, warga yang lain juga pasti sama,” katanya.
Menelusuri permasalahan yang terjadi, wartawan media ini mencoba menghubungi akun Facebook resmi milik Telkomsel untuk menemukan solusi dan dari pihak mereka sendiri akan melanjutkan informasi yang diberikan ke pihak network dengan menunggu kabar maksimal 72 jam.
“Terkait kendala tidak ada sinyal, udah dibantu pelaporan ke tim network. Dimohon menunggu proses maksimal 72 jam,” jelas salah satu pihak CS Telkomsel.(KG/WNY)