ANAMBAS – Wakil Bupati Kepulauan Anambas meresmikan Gedung Unit Siaga Search And Rescue (SAR) Jemaja yang berada di Jalan Kampung Baru, Kecamatan Jemaja sebagai langkah awal dalam menangani kemungkinan musibah yang terjadi, Senin (21/03/2022).
Kegiatan peresmian tersebut dihadiri oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Wakil Ketua II DPRD Anambas, Kepala Kantor Pancarian dan Pertolongan Natuna, Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Kepulauan Anambas juga unsur-unsur yang terlibat.
Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra mengapresiasi atas adanya Unit Siaga SAR Jemaja, karena dengan berdirinya kantor siaga bencana seperti itu, diharapkan dapat mempercepat koordinasi dan mempererat kolaborasi dengan sinergitas potensi-potensi SAR di Kabupaten Kepulauan Anambas pada umumnya dan khususnya di Jemaja.
“Dengan terbentuknya Unit Siaga SAR ini pastinya akan mempercepat koordinasi dalam penanganan Hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat jarak dari Jemaja ke ibukota kabupaten yang cukup jauh, jadi selain efisiensi waktu, penanganan bencana dapat menjadi lebih terkoordinir dan aman,” kata Wan.
Kepala Kantor Pancarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel, S.Sos., MM mengucapkan bersyukur atas dukungan penuh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Anambas sehingga terbentuk Unit Siaga SAR Jemaja. Ini juga merupakan suatu langkah dalam percepatan penanganan musibah yang terjadi di Anambas, paling tidak respon penanganan musibah bisa lebih cepat.
“Terimakasih kepada Pemda Anambas atas dukungannya, jadi dengan adanya pos siaga di Jemaja setidaknya bisa bergerak lebih cepat, baik penanganan dan tindakan bisa dilakukan lebih dahulu jika ada laporan musibah,” ucap Mexi.
Ia menjelaskan, guna mengoptimalkan kerjasama, Kepala Kantor Pancarian dan Pertolongan Natuna akan selalu berkoordinasi kepada pemda untuk kesediaan fasilitas yang kurang dalam sarana penunjang aktifitas dan juga mengadakan pelatihan rutin dan kepada unsur SAR.
“Untuk fasilitas yang kurang kita akan berkoordinasi kepada pemda, sedangkan pelatihan yang kita rutin lakukan guna menyamakan persepsi, pola fikir dan tindak penanganan musibah menjadi lebih solid, sehingga jika sewaktu-waktu saat terjadi bencana mereka tidak canggung lagi,” ucapnya. (KG/WNY)