
Ketua Kepri Government Watch, Yusril Koto didampingi Ketua RT 04 RW 52, M Faisal dan warga lainnya menunjukkan LPSE pemenang PL proyek balai pertemuan warga fasum Frensiana, Minggu (16/1/2022).
BATAM (Kepriglobal.com) – Warga Perumahan Frensiana RT 04 RW 52 Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota memprotes proyek balai pertemuan warga amburadul.
Hal itu diutarakan sejumlah warga saat gotong royong di fasilitas umum (fasum) Frensiana, Minggu (16/1/2022).
Gotong royong tersebut dipimpin langsung Ketua RT 04 RW 52 Kelurahan Belian, M Faisal.
“Warga tidak terima finishing balai pertemuan ini. Kami juga sudah meminta pimpinan proyek memperbaiki. Kalau tak mau memperbaiki, beli saja bahannya biar warga yang memperbaiki,” ujar Faisal.
Turut hadir juga dalam gotong royong ini, Ketua Kepri Government Watch, Yusril Koto yang menerima pengaduan warga yang protes terhadap proyek pengadaan langsung (PL) proyek Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Kota Batam ini.
Dalam penelusuran Yusril, proyek balai pertemuan warga di perumahan Frensiana merupakan PL Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang dimenangkan CV GG Tiban Housing senilai Rp161.119.000.
Sedangkan konsultan proyek dari CV SC senilai Rp19.600.000. “Dalam UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan Perpres Nomor 12 Tahun 2001 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, wajib memasang plang nama proyek,” ujar Yusril.
Temuan fakta di lapangan juga laporan pengaduan warga, kata Yusril, tidak ditemukan ada plang papan nama. “Dari situ jelas menyalah,” ujar Yusril.
Kemudian, kata Yusril, fisik bangunan gedung balai pertemuan warga terkesan dilakukan asal beres.
“Antara dinding dan pojok kanan tiang belakang retak. Deretan posisi tiang sebelah kiri dan kanan tidak simetris, seperti tidak diukur pakai benang lurus. Begitu juga deretan tiang di depan gedung tidak simetris,” ungkap Yusril.
Temuan berikutnya, lanjut Yusril, dinding atas sebelah kiri dan depan retak. “Melihat finishing dinding gedung tersebut retak, saya khawatir tak sampai lima tahun sudah roboh,” ujar Yusril.
Kejanggalan berikutnya, bagian depan gedung sebelah dalam, sisi kiri ada skor bibir semen. Sementara sisi kanan tak ada skor bibir semen.
Kanopi sebelah kanan bangunan, ada yang tak diaci. Ada variasi besi galvalum di sisi atas kanan gedung, terlihat ada yang tak dicat.
“Ruangan belakang sebelah kanan gedung, instalasi listrik dibiarkan semberawut dan plafon dibiarkan terbuka. Wajar jika warga protes dan mengadu, melihat finishing bangunan terkesan dikerjakan tak serius untuk meraih untung besar,” terang Yusril.
Minta Walikota Evaluasi Kinerja Kadis Cipta Karya
Atas temuan dan protes warga Frensiana terhadap proyek balai pertemuan, serta sebelumnya oknum Kabid Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memakai mobil dinas BP 8310 C plat palsu, Yusril meminta Walikota Batam mengevaluasi Kadis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Suhar dievakuasi.
“Kita sayang sama Pak Wali, orang yang super sibuk sebagai Walikota dan juga ex officio Kepala BP Batam. Ini baru beberapa yang saya temukan. Saya yakin, mungkin masih banyak lagi,” ujar Yusril.
Terkait temuan dan protes warga terhadap balai pertemuan ini, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang, Suhar, mengatakan, nanti dicek ke lapangan.
“Saya masih cuti, nanti pejabat pembuat komitmen (PPK) akan menindaklanjuti ke lapangan,” ujar Suhar.
Sementara menanggapi permintaan Ketua Kepri Government Watch, Yusril Koto meminta Walikota Batam mengevaluasi kinerja dirinya, Suhar mengatakan, penempatan jabatan adalah hak prerogatif Walikota Batam.
“Kita bawahan siap ditempatkan di mana saja,” ujar Suhar. (kg/pan)
You must be logged in to post a comment.