JAKARTA – Ada kabar baik bagi para pemain saham, sebentar lagi GoTo diprediksi akan melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini. Perusahaan teknologi terbesar di Indonesia ini akan menyusul raksasa teknologi lainnya Bukalapak (BUKA) yang telah lebih dahulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dilansir dari kumparan, Profesional Trader and Trading Coach Michael Yeoh memprediksi prospek saham GoTO akan lebih baik dari Bukalapak. Pada saat IPO, saham BUKA seharga Rp 850, namun terus menurun hingga saat ini seharga Rp 386 per saham.
“GoTo akan lebih baik dari Bukalapak,” ujar Michael, Jumat (11/2).
Kendati demikian, ia khawatir nilai kapitalisasi atau market cap GoTo terlalu besar. Sementara perusahaannya masih merugi.
“Yang saya khawatirkan kali ini yang terjadi adalah size dari pada GoTo itu terlalu besar, karena market cap-nya kalau enggak salah hanya di bawah BBRI. Pokoknya dia masuk top five dari market cap, sementara perusahaannya masih merugi,” jelasnya.
Kendati diprediksi akan lebih baik dari Bukalapak, Michael tak bisa memperkirakan bakal berapa kali kenaikannya. Sebab saat ini, perusahaan teknologi sedang mengalami tantangan global maupun domestik.
“Kalau dia akan naik berapa persen saya kurang tahu, tapi menurut saya itu perlu sedikit aware karena size nya terlalu besar,” tambahnya.
GoTo sendiri telah memulai melakukan penggalangan dana jelang rencana IPO di Indonesia yang akan diikuti dengan listing di AS. Sejauh ini, sudah terkumpul lebih dari USD 1,3 miliar pada penutupan pertama putaran pra-IPO.
Adapun investor yang bergabung seperti Google dan Fidelity International. Valuasi yang ditargetkan yakni USD 25 miliar hingga USD 30 miliar menjelang penawaran umum.
Rencana GoTo untuk melakukan IPO juga makin terang setelah menunjuk dua penjamin emisi untuk membantu penawaran umum perdana senilai USD 1 miliar.
Kedua penjamin emisi tersebut yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas. GoTo sendiri nantinya akan terdaftar sebagai PT GoTo Gojek Tokopedia. (ky/kump)