DPKP Lingga Canangkan Gerakan Tanam Cabai Rawit Dukung Ketahanan Pangan dan Inovasi LAMPAM

LINGGA — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lingga resmi mencanangkan Gerakan Tanam Cabai Rawit sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus mendukung inovasi daerah Lampam (Lumbung Pangan Masyarakat).

Kegiatan sosialisasi digelar di ruang rapat Kantor Bupati Lingga, Senin (26/05/2025), dan dihadiri sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga.

Plt. Kepala DPKP Kabupaten Lingga, Said Hendri, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan strategi jangka panjang untuk membangun ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Salah satu program unggulan yang diperkenalkan dalam sosialisasi ini adalah Penanaman Cabe 5 Pot, yang menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga.

“Program ini kami desain agar ASN menjadi pelopor gerakan tanam cabai di rumah masing-masing. Hanya dengan lima pot, kita sudah bisa memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan keluarga, mengurangi ketergantungan pada pasar, serta membantu menekan laju inflasi harga cabai di daerah,” jelas Said Hendri.

Menurutnya, gerakan ini sejalan dengan inovasi Lampam (Lumbung Pangan Masyarakat) yang diinisiasi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lingga, Ibu Bupati, sebagai bentuk kolaborasi strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan.

“Melalui Gerakan Tanam Cabai Rawit ini, kami ingin mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat, dimulai dari ASN sebagai teladan, untuk memanfaatkan pekarangan rumah secara produktif. Bila setiap rumah tangga menanam, kebutuhan cabai bisa dipenuhi secara mandiri tanpa tergantung pasokan luar,” tambahnya.

DPKP Lingga menargetkan agar gerakan ini menjalar ke masyarakat luas, tidak hanya terbatas pada ASN. Sosialisasi lanjutan akan dilakukan secara bertahap, melibatkan penyuluh pertanian dan kader PKK di tingkat kecamatan dan desa sebagai penggerak utama di lapangan.

Melalui sinergi lintas sektor dan pendekatan berbasis komunitas, DPKP berharap program ini tidak hanya menjadi solusi praktis mengatasi fluktuasi harga cabai, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam membangun budaya bercocok tanam di kalangan masyarakat Lingga. (AS/kg)