KBNU Kepri Sayangkan Pemberhentian Ketua PWNU Jatim

BATAM – Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kepulauan Riau (Kepri) menyayangkan pemberhentian Ketua Pimpinan Wilayah (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. KBNU Kepri pun kaget atas pemberhentian tersebut.

“Kami sebagai santri tetap hormati pada guru kami kendati KH Marzuki Mustamar diberhentikan sebagai Ketua PWNU Jatim,” ungkap mantan H. Herianto didampingi Cak Pur, Selasa, 09 Januari 2024 di Batam.

Sebagai keluarga besar NU kata Herianto, pihaknya menghormati keputusan PBNU atas pemberhentian KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Namun dalam konteks keluarga besar, pihaknya bertanya-tanya apakah tidak ada langkah-langkah lain sampai mesti pada keputusan pemberhentian.

“Kiyai saja diberhentikan. Kami para santri jadi tidak bisa berkata-kata. Kecuali menyayangkan hal itu,” ujarnya.

Senada, Cak pur pun mengakui hal yang sama dengan Herianto. Dia merasa prihatian dengan pengurus PBNU sekarang dan sedih kiyai diberhentikan. Sejatinya harap Cak Pur, pendekatan tabayun yang biasa dilakukan dalam tradisi NU mesti lebih dikedepankan.

“Jangan sampai berbalas pantun atas keputusan-keputusan yang dikeluarkan,” katanya.

Sebagai keluarga besar NU, Cuk Pur pun berharap, kejadian pemberhentian KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur jangan sampai terulang lagi di masa-masa mendatang. Karena NU sebagai organisasi besar di Indonesia berkontribusi penting dalam merawat keberlangsungan bangsa.

Untuk diketahui, pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim, tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua PWNU Jawa Timur yang ditandatangani oleh Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Rais Aam KH Miftachul Akhar, dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori.

Alasan PBNU memberhentikan Marzuki Mustamar berdasarkan tindakan dan pernyataan Marzuki yang dinilai sebuah pelanggaran organisasi. (ghafur)