LINGGA – Upaya Pemerintah Kabupaten Lingga memperkuat ketahanan pangan kembali membuahkan hasil menggembirakan. Melalui Gerakan Tanam Cabe Rawit, UPTD Pembibitan Hewan dan Hijauan Pakan Ternak Tanah Putih sukses melakukan panen perdana sebanyak 350 kilogram cabe rawit dari total 2.700 pohon yang dibudidayakan. Sebanyak 1.700 pohon kini telah memasuki masa produksi dan siap dipanen secara bertahap.
Panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan model pertanian terpadu, yang mengintegrasikan peternakan dengan pertanian melalui pemanfaatan pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi. Hasilnya bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menurunkan biaya produksi secara signifikan.
Foto-foto dokumentasi memperlihatkan antusiasme para petani serta jajaran UPTD yang terlibat langsung dalam panen tersebut, menambah warna keberhasilan program pangan daerah ini.
Wakil Bupati Lingga mengapresiasi capaian UPTD Tanah Putih yang dinilainya sebagai terobosan penting dalam menciptakan pertanian yang efisien dan ramah lingkungan. Ia menegaskan, keberhasilan ini harus menjadi titik awal untuk mendorong gerakan serupa pada komoditas hortikultura lainnya.
Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian Lingga kini bergerak lebih inovatif dengan mengoptimalkan limbah ternak menjadi pupuk organik, sehingga menciptakan pertanian yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan.
Di momen yang sama, Said Hendri mengungkapkan salah satu program strategis Kabupaten Lingga untuk tahun 2026 yang siap mengubah wajah pertanian daerah.
“Mulai tahun depan, pemerintah daerah akan memanfaatkan lahan tidur atau lahan tidak produktif di sepanjang jalan nasional, provinsi, dan kabupaten dengan radius minimal 50 meter. Program ini akan dijalankan di seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Lingga,” jelasnya.
Program ini diyakini akan memperluas area tanam hortikultura, memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus menghadirkan nilai ekonomi baru bagi masyarakat.
Panen 350 kilogram cabe rawit dari 1.700 pohon yang mulai berproduksi menjadi bukti kuat bahwa integrasi peternakan dan pertanian adalah model pengelolaan pangan yang efektif, murah, dan berkelanjutan. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa dengan dukungan masyarakat serta perangkat daerah, Gerakan Tanam Cabe Rawit dapat berkembang menjadi gerakan besar yang menginspirasi sektor pertanian lainnya.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Lingga optimistis bahwa gerakan ini akan menjadi pondasi penting dalam mewujudkan kemandirian pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi pertanian lokal. (AS/kg)











