ANAMBAS – Pengurus Daerah (PD) Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) periode 2023 – 2028 secara resmi dikukuhkan dan dilantik, di Hotel Tarempa Beach, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, pada Kamis, 21 September 2023,
Acara pelantikan yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting ini dipimpin langsung oleh Ketua Bakomubin Provinsi Kepulauan Riau, Budi Dermawan.
Turut menyaksikan adalah Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Bakomubin, Ali Mochtar Ngabalin, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Saiful Rahmat Dasuki, dan Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, yang juga menjabat sebagai penasehat Bakomubin Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dalam sambutannya, Ketua Bakomubin Provinsi Kepulauan Riau, Budi Dermawan, menekankan empat faktor kunci yang dapat menjaga organisasi Bakomubin tetap aktif, yaitu kreativitas, komunikasi yang efektif, ide dan gagasan yang segar, serta niat baik.
“Untuk itu, bahwa niat baik yang didasari oleh semangat berbagi dan bukan kepentingan pribadi adalah kunci keberhasilan organisasi ini,” ucap Budi Dermawan.
Ketua Umum PP Bakomubin, Ali Muchtar Ngabalin, memberikan arahan kepada Mubaligh yang baru dilantik.
“Kepada para Mubaligh, saya ingatkan akan peran penting saudara dalam menjalankan amanah. Saya juga tekankan bahwa organisasi Bakomubin adalah wadah untuk kebaikan bersama, bukan tujuan dalam dirinya sendiri,” tegas Ali Muchtar Ngabalin.
Sementara, Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa meskipun Mubaligh di Kepulauan Anambas masih kurang untuk mencakup setiap rumah ibadah di wilayah tersebut.
“Namun, organisasi Bakomubin menjadi harapan untuk mengisi kebutuhan tersebut di desa-desa pelosok Kepulauan Anambas,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Saiful Rahmat Dasuki, menggarisbawahi peran Bakomubin dalam menyampaikan kebaikan dan kebenaran kepada masyarakat.
“Saya tekankan pentingnya pengembangan Islam yang moderat dan berpesan agar Bakomubin terus berjuang untuk moderasi beragama, salah satu program prioritas Kementerian Agama,” ujar Saiful Rahmat Dasuki.
Pada akhir pidatonya, Saiful Rahmat Dasuki mengingatkan bahwa konflik antarwarga berdasarkan perbedaan agama di negara lain adalah peringatan penting untuk Indonesia.
“Saya harapkan pentingnya menjaga agama sebagai alat untuk berdakwah dan bukan sebagai alat untuk mencari kekuasaan politik. Keberagaman agama harus dihormati dan dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan dan perdamaian di Indonesia,” harap Saiful Rahmat Dasuki. (KG/Kas)