Krisis Air Bersih di Batu Ampar, Komisi III DPRD Batam Gelar RDPU dan Desak Solusi Konkret

BATAM (marwahkepri.com) — Komisi III DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) menanggapi keluhan warga Kelurahan Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, terkait krisis air bersih yang semakin mengkhawatirkan. Rapat yang berlangsung di ruang Komisi III DPRD ini menghadirkan perwakilan PT Air Batam Hilir (ABH), aparatur kelurahan, serta sejumlah warga terdampak.

Dalam pertemuan itu, warga mengeluhkan aliran air yang tak menentu, bahkan beberapa wilayah nyaris tidak mendapat pasokan selama berminggu-minggu. Kondisi ini telah berdampak luas, termasuk pada rumah tangga, tempat ibadah, dan fasilitas umum.

“Warga kami yang tinggal di dataran tinggi hampir tidak pernah mendapatkan air. Ini sangat menyulitkan,” ujar salah satu perwakilan warga.

Ketua Komisi III, Muhammad Rudi, ST, menegaskan bahwa krisis ini tidak boleh dibiarkan. Ia mendesak PT ABH untuk segera membangun tandon air di titik-titik strategis guna memastikan distribusi lebih merata.

“Tandon perlu segera dibangun di lokasi-lokasi yang rawan kekeringan. Ini langkah taktis untuk meredakan krisis dalam jangka pendek,” tegas Rudi.

Dukungan terhadap solusi darurat ini juga datang dari anggota Komisi III, Ir. H. Suryanto dan Siti Nurlailah, ST, MT, serta Sekretaris Komisi IV, Asnawati Atiq, SE, MM yang juga merupakan warga Tanjung Sengkuang.

Dalam rapat, muncul pula dugaan bahwa rendahnya tekanan dan debit air tak sebanding dengan lonjakan jumlah pelanggan menjadi salah satu penyebab utama. DPRD menilai perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi ABH, demi menjamin pemenuhan hak dasar masyarakat atas air bersih.

RDPU ditutup dengan komitmen bersama untuk melakukan tindak lanjut dan pemantauan lapangan, guna memastikan solusi yang dirumuskan benar-benar dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan. kg/hum