NATUNA – Sejumlah satuan militer melaksanakan Ujian Siaga Tempur (UST) Terintegrasi selama lima hari di wilayah Natuna. Kegiatan ini menjadi tahap akhir persiapan Batalion sebelum mengikuti latihan antar-pencabangan yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November mendatang.
Pelaksanaan latihan penembakan menggunakan munisi tajam digelar khusus pada hari ini, dengan penerapan pengamanan ketat di seluruh area latihan. Latihan ini melibatkan berbagai satuan di jajaran Kodam XIX/Tuanku Tambusai, termasuk Batalion Komposit dan Batalion Infanteri Komposit Garda Parti.
Garda Parti sendiri terdiri dari unsur infanteri, kecabangan bersenjata (armed), artileri pertahanan udara (arhanud), unsur zeni, serta unsur pendukung lainnya. Kegiatan ini dirancang untuk menguji kesiapan tempur dan meningkatkan koordinasi antar-satuan dalam menghadapi tantangan operasi di lapangan.
Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Dr. Agus Hadi Waluyo, S.A.P., M.M., CHRMP, menyampaikan bahwa pelaksanaan penembakan berjalan aman dan lancar. Meski menggunakan amunisi dengan daya ledak tinggi, seluruh prosedur keselamatan telah disusun dan dijalankan secara matang.
“Rencana pengamanan telah kami siapkan secara menyeluruh, termasuk penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) dan Notice to Mariners untuk menginformasikan pembatasan sementara terhadap lalu lintas udara dan laut di sekitar area latihan. Hal ini untuk memastikan keselamatan masyarakat dan pengguna laut di wilayah sekitar,” ujar Pangdam, saat di wawancara, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, area latihan berada cukup jauh dari permukiman, sehingga dampak terhadap aktivitas warga bersifat sementara. Sebagai bentuk kepedulian, penyelenggara juga melaksanakan kegiatan sosial berupa pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak pembatasan melaut selama latihan berlangsung.
“Penembakan dengan munisi tajam hanya dilakukan hari ini. Mulai besok, aktivitas masyarakat diharapkan dapat kembali normal. Latihan ini bertujuan memperkuat pertahanan dan memastikan kesiapan tempur satuan-satuan kami. Seluruh prosedur keselamatan dijalankan dengan ketat agar kegiatan berlangsung aman,” tegasnya.
Latihan UST terintegrasi ini dinilai penting untuk memelihara kemampuan operasional dan profesionalisme prajurit, sekaligus memperkuat sinergi antar-satuan. Hasil latihan diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi menuju latihan antar-pencabangan berskala lebih besar pada November mendatang.
Hadir dalam peninjauan kegiatan tersebut, Dankodiklatad Letjen TNI Mohamad Hasan, Danpussenif Letjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., Pangdam XIX/TT Mayjen TNI Dr. Agus Hadi Waluyo, S.A.P., M.M., CHRMP, Ir Kodiklatad Mayjen TNI Choirul Anam, Danrem 033/WP Brigjen TNI Bambang Herqutanto, M.Han, Dirlat Kodiklatad Brigjen TNI Elkines Villando D.K., M.A.P., Pabanopslat Sdirklat Kodiklatad Brigjen TNI Polsan Situmorang, M.KP, Pabansismetlat Sdirlat Kodiklatad Kolonel Inf I Wayan Sandy Susila, S.E., M.Si, serta sejumlah pejabat jajaran Kodam XIX/Tuanku Tambusai lainnya. (KG/IK)











