Refleksi Akhir Tahun: Kajian Epistemik tentang Hari Kelahiran Dumai , Kontemplasi dan Pidato Kebudayaan

DUMAI — Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai menggelar kegiatan refleksi akhir tahun yang memadukan kajian sejarah, perenungan budaya, serta dinamika berkesenian, Senin (29/12/2025), bertempat di Gedung Sri Bunga Tanjung, Kota Dumai. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua DKD Kota Dumai, Agoes S. Alam, dan dihadiri oleh budayawan, akademisi, sastrawan, seniman, serta pemerhati sejarah Melayu.

Acara yang berlangsung sejak pukul 13.30 WIB hingga selesai ini menjadi ruang intelektual dan kultural untuk meninjau ulang perjalanan sejarah Kota Dumai, sekaligus merefleksikan posisi kebudayaan Melayu dalam konteks kekinian, baik di Dumai maupun dalam dinamika kebudayaan wilayah pesisir Sumatra dan Kepulauan Riau, termasuk Batam.

 

Kajian Hari Jadi Kota Dumai sebagai Tema Sentral

Tema sentral kegiatan ini adalah kajian dan analisis penentuan Hari Jadi Kota Dumai, yang ditelusuri melalui sumber-sumber sejarah primer berupa manuskrip dan peta kolonial. Rujukan utama kajian ini antara lain catatan J.S.G. Gramberg tahun 1864, Peta Leiden 1882, hingga dokumen administratif kolonial Besluit Zelfbestuur Siak tahun 1915.

Tema ini diperkuat dengan pengenalan buku “Milestone Dumai” karya Agoes S. Alam, dkk., yang secara khusus mengulas sejarah Dumai dari perspektif dokumenter dan kartografis. Buku tersebut dieditori oleh Muhammad Natsir Tahar dan dilengkapi prooemium (pengantar akademik) oleh Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Phil., seorang akademisi dan filsuf terkemuka.

Kajian ini dinilai penting karena membuka ruang dialog ilmiah mengenai dasar historis penentuan hari lahir Kota Dumai, yang selama ini lebih banyak bertumpu pada kebijakan administratif modern, tanpa penelusuran mendalam terhadap sumber-sumber sejarah awal.

 

Monolog, Puisi, dan Kontemplasi Budaya

Selain kajian sejarah, acara ini juga diisi dengan pertunjukan seni dan sastra. Monolog berjudul “Malayculla” dibawakan oleh Tyas, AG, yang merefleksikan identitas Melayu dalam pusaran sejarah, kolonialisme, dan modernitas.

Sesi pembacaan puisi menghadirkan sejumlah penyair dan pegiat sastra dari Pekanbaru dan Dumai, antara lain Edi Ahmad RM,  Murparsaulian, Assay Malay, Candra Lingga, Acha Suhada, Muzni, S.Pd., M.Pd., Nurul, dan lainnya. Puisi-puisi yang dibacakan menyoroti ingatan kolektif, sejarah lokal, dan kegelisahan budaya di tengah arus perubahan zaman.

Sementara itu, sesi wacana dan analisis mengenai penentuan Hari Jadi Kota Dumai dibentangkan oleh Muhammad Natsir Tahar dalam berbagai perspektif dan metode bertema “Milestone Dumai”, kemudian sesi kontemplasi budaya bertajuk “Di Pertigaan Sejarah: Destiny, Keriangan Kreatif, dan Masyarakat Epistemi” disampaikan oleh Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Phil., yang mengajak peserta melihat sejarah bukan sekadar arsip masa lalu, melainkan fondasi pengetahuan dan arah kebudayaan masa depan.

 

Pidato Kebudayaan

Puncak acara ditandai dengan Pidato Kebudayaan yang disampaikan oleh Agoes S. Alam, dengan tema “Palagan Marwah Pemajuan Budaya Melayu”. Dalam pidatonya, Agoes menegaskan pentingnya kebudayaan sebagai ruang perjuangan simbolik dan intelektual, sekaligus sebagai basis marwah dan identitas masyarakat Melayu Dumai.

Ia juga menekankan bahwa refleksi sejarah dan penguatan seni budaya tidak boleh berhenti pada nostalgia, tetapi harus menjadi pijakan strategis dalam merumuskan arah kebijakan kebudayaan dan pembangunan manusia.

 

Ruang Refleksi Akhir Tahun

Kegiatan ini menjadi bagian dari refleksi akhir tahun DKD Kota Dumai, sekaligus forum terbuka untuk menyatukan sejarah, seni, dan pemikiran kritis. Melalui pendekatan lintas disiplin [sejarah, sastra, seni pertunjukan, dan filsafat budaya] acara ini diharapkan mampu memperkaya kesadaran kolektif masyarakat tentang jati diri Dumai dan dinamika kebudayaan Melayu di kawasan pesisir.

DKD Kota Dumai menegaskan komitmennya untuk terus menjadikan kesenian dan kebudayaan sebagai medium dialog, pencarian makna, dan penguatan identitas di tengah perubahan sosial yang semakin cepat. KG-ro