PELALAWAN – Bupati Pelalawan H. Zukri tengah gencar-gencarnya menangani banjir yang selama ini melanda Kota Pangkalan Kerinci.
Terdapat sejumlah titik banjir yang sangat signifikan dan membuat warga sangat resah atas bencana ini.
Sehingga H. Zukri membuat kebijakan, bahwa penanganan banjir tersebut menjadi prioritas, dan mengalokasikan anggaran biaya yang cukup besar.
Dalam hal ini Dinas PUPR Pelalawan sebagai OPD dalam menjalankan program bupati tersebut.
Sayangnya, dalam pelaksanaannya sejumlah kegiatan di lapangan ditemui dugaan-dugaan kejanggalan atau penyimpangan.
Seperti pembuatan drainase premier Kota Pangkalan Kerinci dimana tahun 2022 lalu putus kontrak dan dilanjutkan kembali tahun 2023 ini.
Diduga dalam pelaksanaannya ada beberapa item pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
Proyek milyaran rupiah ini dikerjakan asal-asalan dan hasilnyapun amburadul. Dinding cor beton tidak lurus dan tambal-tambalan.
Atas temuan tersebut tidak tertutup kemungkinan pada kegiatan-kegiatan lainnya yang ikut bermasalah.
Kabid Sumber Daya Air, Latif Busroni, MT, ketika dikonfirmasi dikantor Dinas PUPR Pelalawan Senin (18/12/2023), mengatakan, bahwa proyek drainase premier kota Pangkalan Kerinci belum di Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan.
“Proyek drainase premier kota Pangkalan Kerinci belum di PHO. dan mengenai pengerjaan semua drainase di Kota Pangkalan Kerinci tidak semua Bidang Sumber Daya Air yang menangani,” sebutnya. KG/Sul