Lima Warisan Budaya Natuna Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025

NATUNA – Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Natuna. Lima karya budaya asal daerah berjuluk “Serambi Utara Indonesia” ini resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) Tahun 2025.

Kelima warisan budaya tersebut yakni Hadrah Natuna, Tari Tupeng Bunguran, Nyuloh Natuna, Kuah Tige, dan Tabel Mando.

Penetapan ini diumumkan dalam Sidang Nasional Penetapan WBTb Indonesia Tahun 2025 yang digelar pada 5–10 Oktober 2025 di Ballroom Hotel Sutasoma Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan hampir seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Dari 14 usulan WBTbI asal Provinsi Kepulauan Riau, Natuna tercatat sebagai penyumbang terbanyak dengan lima karya budaya yang berhasil lolos dan ditetapkan secara nasional.

Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi Kabupaten Natuna dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah.
Sebelumnya, pada tahun 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna melalui Bidang Kebudayaan sempat mengajukan empat usulan WBTb, namun belum lolos seleksi tahap kedua karena belum memenuhi beberapa persyaratan teknis, seperti naskah akademis, dokumentasi video, foto terbaru, dan laporan pelestarian.

Tahun 2025 menjadi tahun kebangkitan budaya Natuna. Melalui kerja keras, penyempurnaan dokumen, serta tambahan satu usulan baru, tim berhasil meyakinkan Tim Ahli WBTbI yang diketuai I Made Dharma Suteja. Dalam pembacaan hasil sidang pada Jumat, 10 Oktober 2025, kelima usulan Natuna dinyatakan memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Dengan penetapan lima karya budaya baru ini, Kabupaten Natuna kini memiliki sembilan Warisan Budaya Takbenda yang diakui secara nasional, yaitu:

1. Mendu (2014)

2. Gasing (2016)

3. Lang-Lang Buana (2016)

4. Kesenian Betingkah Alu Selesung (2021)

5. Hadrah Natuna (2025)

6. Tari Tupeng Bunguran (2025)

7. Nyuloh Natuna (2025)

8. Kuah Tige (2025)

9. Tabel Mando (2025)

Penetapan ini diharapkan dapat menjadi sumber kebanggaan sekaligus motivasi bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk terus menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan kekayaan budaya Natuna kepada generasi muda serta dunia luar.

Natuna tak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga menyimpan warisan tradisi, kuliner, dan kesenian yang memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia. (KG/IK)