Di Usia ke-22, Lingga Jawab Tantangan Fiskal dengan Prestasi Pembangunan

LINGGA – Suasana penuh khidmat menyelimuti Astaka Istana Kota Baru, Kecamatan Lingga, Kamis (20/11/2025), saat Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga. Tahun ini, Lingga mengangkat tema “Membangun Negeri Menjunjung Budaya”, sebagai penegasan komitmen untuk menjaga marwah Melayu dalam setiap langkah pembangunan.

Dalam amanatnya, Bupati Lingga, M. Nizar menegaskan bahwa tema tersebut bukan sekadar slogan seremonial, tetapi menjadi pijakan moral dan identitas daerah dalam menghadapi perubahan zaman.

“Pembangunan harus tetap berakar pada budaya dan kearifan lokal. Identitas Melayu adalah marwah kita, dan itu harus kita junjung tinggi,” tuturnya di hadapan peserta upacara dan tamu undangan.

Bupati menyampaikan bahwa memasuki usia ke-22, Kabupaten Lingga menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi fiskal daerah yang mengalami efisiensi dan penurunan Transfer ke Daerah (TKD). Tahun 2025 disebut sebagai salah satu tahun paling menantang.

Namun, ia menegaskan bahwa Pemkab Lingga tidak akan mundur sejengkal pun dalam menjaga mutu pelayanan publik.

“Walaupun anggaran mengalami penyesuaian, kami pastikan layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar, serta pelayanan administrasi masyarakat tetap berjalan optimal,” tegasnya.

Di tengah tekanan fiskal, Lingga justru menunjukkan tren ekonomi yang menggembirakan. Laju pertumbuhan ekonomi daerah terus menanjak sejak 2022—sebuah capaian yang dinilai menjadi bukti ketahanan dan produktivitas masyarakat. Dilansir LPE 2022: 3,74, LPE 2023: 4,3% dan LPE 2024: 4,42%.

Tren positif ini ikut memperkuat pasar tenaga kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 3,52% pada 2023 menjadi 3,38% pada 2024, menandakan semakin banyak peluang kerja yang terbuka bagi masyarakat.

Pemerintah juga mencatat penurunan kemiskinan secara konsisten dalam empat tahun terakhir. Persentase penduduk miskin berhasil ditekan dari 14,05% pada 2022 menjadi 9,12% pada 2025.

“Penurunan ini merupakan hasil dari berbagai program intervensi yang tepat sasaran serta semangat masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan,” ujar Bupati.

Tak hanya itu, indikator ketimpangan pendapatan yang diukur melalui Indeks Gini membaik dari 0,32 pada 2023 menjadi 0,309 pada 2024, menunjukkan distribusi ekonomi yang semakin merata.

Capaian lain yang cukup menggembirakan adalah kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang melesat dari 71,48 pada 2022 menjadi 73,82 pada 2025. Ini menunjukkan perbaikan pada aspek pendidikan, kesehatan, dan standar hidup masyarakat.

Pada saat yang sama, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lingga juga melonjak yang dimana PDRB ADHK 2022: Rp 3.082,79 miliar, PDRB ADHK 2024: Rp 3.357,41 miliar, PDRB ADHB 2022: Rp 4.852,61 miliar dan PDRB ADHB 2024: Rp 5.603,83 miliar. Capaian ini mempertegas bahwa struktur ekonomi Lingga semakin solid dan berdaya saing.

Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga pun menjadi momentum refleksi sekaligus optimisme baru, bahwa dengan menjunjung budaya dan berdiri di atas identitas Melayu, Lingga siap bergerak lebih maju, lebih kuat, dan lebih sejahtera. (AS/kg)