Dikira Masih Tidur, Gadis 18 Tahun di Teluk Meranti Ditemukan Tewas Gantung Diri

PELALAWAN – Seorang gadis remaja, Kristina Manalu (18), diduga tewas karena gantung diri, Kamis (11/9 2025), sekitar pukul 07:00 WIB didalam kamarnya di Mess Karyawan Blok A 12 PT. KTSS (Kelompok Tani Sawit Sejahtera) Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Kronologinya, Ibu korban Dumaria Situmeng ingin membangunkan korban yang sedang tidur didalam kamar guna meminta bantu menyiapkan bekal makan siang ayah dan ibu korban untuk bekerja diperkebunan itu.

Kemudian menggedor pintu kamar dan memanggil korban namun korban tidak merespon. Tidak berapa lama Dumaria kembali menggedor sembari menendang pintu kamar namun korban tetap tidak merespon serta membuka pintu kamar.

Hal ini disampaikan Kapolsek Teluk Meranti, IPDA. Boby Even, S.H. M.H, kepada media ini, Kamis (11/9 2025). Boby manyampaikan, selanjutnya karena rasa penasaran ibu korban pergi keluar kamar dan mengintip jendela kamar korban serta membuka kaca jendela, saat itu ibu korban melihat korban sedang duduk bersandaran pada dinding kamar.

“Dikarenakan tidak merespon panggilan sebelumnya, ibu korban pergi kedapur guna mengambil batang bambu dan melempar korban. Setelah dilempar, ibu korban spontan kaget karena korban tidak kunjung merespon jawaban panggilan tersebut,” jelas Boby di Teluk Meranti.

Dikatakan kapolsek, karena merasa panik Dumaria mendatangi tetangganya Megawati Gultom dan Mama Asni sekaligus menceritakan kejadian bahwa anak korban tidak merespon panggilan walau dilempar menggunakan batang bambu. Mendengar cerita tersebut. Dan para tetangga menyuruh ayah korban Parius Manalu dan ibu korban agar membuka paksa atau merusak pintu kamar korban.

“Selanjutnya ibu korban kembali kerumah dan meminta ayah korban agar merusak pintu, spontan ayah korban merusak pintu dan menendang pintu kamar dengan disaksikan dan dibantu tetangga mereka hingga pintu kamar terbuka. Setelah memasuki kamar orang tua korban melihat bahwa korban sudah meninggal dunia dalam keadaan duduk dan terikat tali berwarna merah pada bagian leher”, jelas Boby.

Lebih lanjut boby mengatakan, pihaknya segera melakukan cek TKP (Tempat Kejadian Perkara), lalu melakukan pengambilan keterangan terhadap saksi, dan tim Inafis Polres Pelalawan guna mengidentifikasi korban, terus melakukan pemeriksaan visum di Puskesmas Teluk Meranti, keluarga korban menolak untuk di Autopsi. Paparnya.

Ketika korban ditemukan memakai 1 helai pakaian tanpa lengan berwarna ungu muda. Dan pada tubuh bagian bawah, terdapat 1 helai celana pendek berbahan spandek.

“Hasil visum, dari lubang mulut kornan keluar cairan berwarna kecokelatan, kedua lubang hidung keluar cairan berwarna merah kehitaman, dan dari lubang kemaluan tidak keluar cairan, lubang pelepasan keluar cairan berwarna merah”, jelas Boby.

Boby melanjutkan, belum diketahui penyebab korban gantung diri karena masalah apa, namun, pihaknya dapat menyimpulkan hasil pada pemeriksaan mayat berjenis kelamin perempuan tersebut, ras mongoloid, usia 18 tahun, panjang badan 150 cm, belum mengalami proses pembusukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sebab mati pada mayat itu adalah akibat kekerasan tumpul pada leher, berdasarkan pola dan gambarannya, luka pada mayat sesuai dengan kasus gantung. Perkiraan waktu kematian 8 – 12 jam sejak pemeriksaan. (Sul)