BATAM — DPRD Kota Batam menerima kunjungan rombongan DPRD Kabupaten Boyolali untuk menggali strategi penguatan pendapatan daerah di tengah tantangan fiskal nasional. Pertemuan berlangsung pada Rabu (12/11/2025) di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Kota Batam.
Rombongan DPRD Boyolali yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Boyolali, Nur Arifin, datang dengan fokus utama mempelajari model pengawasan ketertiban umum dan pola sinergi antarlembaga di Batam, yang dikenal sebagai kota dengan aktivitas investasi yang sangat dinamis.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batam, Budi Mardiyanto, mengatakan bahwa Batam selalu membuka diri untuk berbagai kerja sama pertukaran pengetahuan antardaerah. Ia menilai bahwa tantangan fiskal tahun 2026, termasuk penurunan Transfer ke Daerah (TKD), menjadi isu nasional yang membutuhkan respons kreatif dari setiap pemerintah daerah.
“Batam menghadapi tantangan yang sama, namun kami berupaya menjawabnya dengan memperkuat ekosistem investasi dan meningkatkan efektivitas pengawasan di lapangan,” kata Budi.
Dalam sesi diskusi, anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Biyanto, SH, memaparkan bagaimana pembangunan Batam didorong oleh sinergi kuat antara Pemerintah Kota Batam dan BP Batam. Ia menilai pola kolaborasi tersebut dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga iklim kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
“Kami menjaga ketertiban umum bukan hanya melalui regulasi, tetapi juga melalui kerja sama dengan Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga lembaga sosial yang berperan langsung dalam kehidupan warga,” ujarnya.
Selain bertukar informasi mengenai adaptasi terhadap UU HKPD, kedua pihak juga mendalami peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis investasi dan pelayanan publik. Rombongan Boyolali menyatakan bahwa pengalaman Batam dapat menjadi referensi untuk mempersiapkan kebijakan fiskal daerah mereka pada 2026.
Kegiatan kunjungan kerja ditutup dengan pertukaran cendera mata dan sesi foto bersama sebagai simbol kemitraan antar-daerah. kg/hum












