PELALAWAN – Sungguh ironi dunia pendidikan saat ini dimana anak-anak yang hendak memperoleh pendidikan sesuai keinginan tidak tercapai karena kelakuan oknum mencari pundi-pundi.
Hal tersebut diduga terjadi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025-2026 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan-Riau. Sekolahan pavorit menjadi kesempatan bagi oknum.
Puluhan orang tua wali murid mengeluh dan merasa sangat kecewa terhadap tahapan penerimaan itu.
“Anak saya nilainya diatas 81 melalui jalur zonasi, tempat tinggal kami dekat dengan lokasi sekolah, namun, tidak diterima, karena, anak saya tetap ingin bersekolah di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, dengan terpaksa lewat pintu belakang”, sebut sumber yang tidak mau menyebutkan namanya.
Lebih lanjut sumber mengatakan, keinginan anaknya mau ambil jurusan automotif diminta oleh oknum senilai 8 juta rupiah diluar uang baju seragam sekitar 10 juta jumlahnya, karena dana tidak mencukupi anaknya masuk dijurusan lain dengan biaya 5 juta rupiah.
“Sampai saat ini saya belum dapat melunasi baju seragamnya, dikarenakan membayar masuk sekolah anak saya itu, apalagi penghasilan kami terbatas”, keluh sumber kepada wartawan baru-baru ini.
Dikatakan sumber, untuk anak-anak yang tidak diterima di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, bila ingin masuk lewat pintu belakang harus menyiapkan dana dan biayanya bervariasi sesuai permintaan jurusan.
“Saya kaget ketika mengambil formulir. Kami disuruh datang kesekolah jam 12 malam dan setiba disekolah orang tua siswa sudah ramai bergerumul untuk ambil formulir”, beber sumber.
Kekecewaan dan kepupusan harapan juga diungkapkan salah satu anak GD (16) seorang yatim yang keseharian ibunya bekerja dirumah makan. Ia tidak diterima disekolah tersebut, karena, kalah dinilai, GD tidak melanjutkan sekolah kejenjang berikutnya, karena, tidak berminat disekolah lain.
“GD ingin sekali sekolah di SMK N 1 Pangkalan Kerinci dan tidak mau bersekolah ditempat lain pak”, harapnya.
Disaat anak-anak banyak tidak diterima dikarenakan tidak memenuhi persyaratan, Anggota DPRD Pelalawan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, hasilnya terkesan dinikmati oleh kepentingan kelompok pihak sekolah.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pangkalan Kerinci, H. Nasir, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya tidak membalas, hingga berita ini ditayangkan.
Masyarakat meminta kepada Gubernur Riau, Abdul Wahid, supaya pendidikan di Kabupaten Pelalawan khususnya di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci diperhatikan secara serius jangan syarat kepentingan karena dari tahun ketahun dinilai selalu bermasalah. (Sul)