ANAMBAS (Kepriglobal.com) – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan bantuan hewan kurban berupa satu ekor sapi berbobot minimal 800 kilogram kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Perikanan, Pangan, dan Pertanian (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Rovaniyadi, menyampaikan bahwa informasi mengenai bantuan tersebut diperoleh dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Bantuan ini merupakan bagian dari program kemasyarakatan Presiden dalam rangka menyambut Idul Adha.
“Kita mendapat informasi dari pemerintah provinsi bahwa Anambas menerima bantuan kemasyarakatan dari Presiden berupa sapi kurban dengan bobot minimal 800 kilogram,” ujar Rovaniyadi, Rabu (14/5/2025).
Namun, menurutnya, terdapat kendala dalam proses pendistribusian hewan tersebut, mengingat kondisi geografis Anambas yang terdiri dari pulau-pulau terpencil. Transportasi hewan berukuran besar seperti sapi limosin menjadi tantangan tersendiri.
“Mengingat tantangan transportasi dan distribusi ke wilayah kita, maka akan dicari alternatif sapi lokal dari Anambas yang memiliki bobot setara,” jelasnya.
Karena keterbatasan ketersediaan sapi limosin di wilayah Anambas, DPPP berencana mengganti bantuan tersebut dengan dua hingga tiga ekor sapi lokal jenis Bali, yang masing-masing memiliki bobot antara 200 hingga 300 kilogram.
“Supaya berat totalnya sesuai, kemungkinan kami akan siapkan dua sampai tiga ekor sapi Bali sebagai pengganti,” tambahnya.
Sementara itu, lokasi pemotongan hewan kurban masih menunggu keputusan Bupati Kepulauan Anambas, Aneng. Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah Masjid Nurul Ihsan di Tanjung, Kelurahan Tarempa, karena berada di kawasan padat penduduk.
“Rencananya bisa di Masjid Nurul Ihsan, tapi keputusan akhir tetap dari bupati. Intinya, lokasi harus strategis dan banyak penduduk agar distribusi daging kurban tepat sasaran,” pungkas Rovaniyadi.
Bantuan sapi kurban dari Presiden ini tidak hanya menjadi simbol perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat di wilayah terpencil, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong dalam menyambut hari besar keagamaan. (KG/Andi)