ANAMBAS (Kepriglobal.com) – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Anambas, Indra Syahputra, bersama Ketua Pemuda Pancasila Anambas, Arpandi, melayangkan kritik keras terhadap PT Rempang Sejahtera Bahari yang dinilai abai terhadap kebutuhan pasien rujukan di wilayah tersebut.
Perusahaan yang telah beroperasi sebagai operator kapal ferry di Anambas selama lebih dari 15 tahun itu disorot karena tidak menyediakan fasilitas khusus bagi pasien rujukan dari RSUD Anambas yang harus menempuh perjalanan laut menuju Tanjungpinang atau Batam, dengan durasi perjalanan mencapai 12 jam.
“PT Rempang Sejahtera Bahari sudah beroperasi di Anambas selama kurang lebih 15 tahun. Artinya, mereka bukan pemain baru. Tapi sangat disayangkan, sampai hari ini tidak ada inisiatif sedikit pun untuk menyediakan ruang khusus bagi pasien rujukan. Ini bentuk ketidakpedulian yang nyata,” tegas Indra Syahputra saat memberikan pernyataan kepada media, Selasa (13/5/2025) di salah satu kedai kopi di Tarempa.
Hal senada disampaikan Ketua Pemuda Pancasila Anambas, Arpandi, yang menilai operator kapal tersebut hanya fokus pada keuntungan komersial tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan dan tanggung jawab sosial.
“Kalau hanya tahu mengutip keuntungan dari tiket masyarakat Anambas, tapi tidak punya kepedulian sosial, untuk apa terus beroperasi di sini? Pasien rujukan itu bukan penumpang biasa. Mereka butuh ruang aman, nyaman, dan manusiawi. Kalau PT Rempang Sejahtera Bahari tidak mampu menyediakannya, silakan hengkang dari sini,” ujar Arpandi dengan nada tegas.
Menurut kedua tokoh tersebut, penyediaan ruang khusus bagi pasien tidak memerlukan fasilitas mewah, melainkan cukup ruang tertutup dengan ventilasi yang baik, tempat tidur sederhana, atau sekat privasi yang layak untuk kondisi darurat.
“Ini bukan tuntutan muluk. Ini hak dasar warga yang sedang berjuang untuk sembuh. Dan PT Rempang Sejahtera Bahari wajib mempertimbangkannya jika masih ingin disebut bagian dari pelayanan publik,” tutup Indra.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT Rempang Sejahtera Bahari belum memberikan tanggapan resmi atas kritik yang disampaikan. (KG/Andi)