TANJUNGPINANG (advetorial) – Ribuan masyarakat Tanjungpinang mengikuti Sholat Idul Adha 1444H/2023M bersama Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad di Lapangan Pamedan, Kamis (29/06). Sejak pukul enam pagi, terlihat masyarakat sudah berbondong-bondong datang ke lapangan Pamedan, sholat Idul Adha dimulai tepat pukul tujuh pagi setelah lapangan Pamedan dipadati masyarakat.
Ustad Muhammad Salim Al Hafidz memimpin sholat Idul Adha yang diikuti dengan khusyuk oleh seluruh jamaah. Adapun Gubernur Ansar sebagaimana biasanya bertindak sebagai khatib sholat Idul Adha.
Dalam khotbahnya, Gubernur Ansar Ahmad mengawali dengan membaca kalimat tauhid, lalu melanjutkan dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ia mengajak seluruh jamaah untuk merenung, bermuhasabah, dan mengevaluasi diri terhadap perbuatan di masa lalu.
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan pesan mengenai pentingnya pelaksanaan ibadah kurban. Ia mengutip ayat Al-Quran yaitu surat Al Hajj ayat 37 yang menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah dan melaksanakan kurban sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang diberikan.
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik,” kutip Gubernur Ansar.
Dimensi sosial dari ibadah kurban juga turut menjadi sorotan Gubernur Ansar dalam khotbahnya. Ia menekankan pentingnya kepekaan sosial dan kesadaran akan persoalan-persoalan mendasar kehidupan, seperti kemiskinan dan ketidakmampuan. Ia mengajak umat Muslim untuk menjadikan ibadah kurban sebagai wujud nyata dari kepekaan sosial dan kasih sayang terhadap sesama.
“Kita tinggalkan dan kita buang jauh semua keburukan yang bersemayam di hati diri kita yang apabila kita biarkan dan kita pelihara akan melahirkan kesombongan dan keangkuhan. Pemotongan hewan kurban merupakan simbol dari pengorbanan kita untuk membuang jauh segala sifat-sifat yang tidak terpuji dan substansi ibadah qurban adalah keikhlasan ketaatan pengabdian dan kecintaan hamba pada Allah SWT,” ucap Gubernur Ansar.
Selain itu, Gubernur Ansar Ahmad juga mengingatkan tentang sosok Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Ia mengangkat kisah pengorbanan mereka sebagai teladan dalam menghadapi cobaan dan kecintaan kepada Allah.
Gubernur Ansar Ahmad menutup ceramahnya dengan mengajak seluruh jamaah untuk merenungkan nilai-nilai aqidah Islamiyah, moral, dan akhlak yang harus ditegakkan. Ia menekankan pentingnya memperbaiki ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Basyariyah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
“Dengan semangat berkurban, momentum Idul Adha ini dapat menjadi ladang amal bagi setiap individu untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi yang lebih besar, sesuai dengan profesi dan status masing-masing, dalam menjadi hamba-hamba Allah yang terbaik,” kata Gubernur Ansar.
Sholat Idul Adha dihadiri oleh banyak umat Muslim dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari jajaran Forkompinda, Aparatur Sipil Negara, aparat polisi dan TNI, hingga masyarakat umum. Semoga semangat dan pesan yang disampaikan oleh Gubernur Ansar Ahmad dapat menginspirasi dan meningkatkan keimanan umat Muslim dalam melaksanakan ibadah serta memperbaiki kualitas kehidupan sosial. (kg/adv/hum)